Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pingin Punya Motor, Remaja Miskin di Surabaya ini Nekat Curi Motor

Perbuatan itu dilakukan VR (16) warga Manukan Wetan, Tandes, Surabaya. Pelajar SMP kelas tiga ini nekat mencuri motor, lantaran saking inginnya mempu

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Istimewa
Ilustrasi curanmor 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Maksud hati ingin memiliki sepeda motor, namun apa daya, kondisi ekonomi keluarga yang tak mampu membuat remaja ini nekat mencuri motor.

Perbuatan itu dilakukan VR (16) warga Manukan Wetan, Tandes, Surabaya.

Pelajar SMP kelas tiga ini nekat mencuri motor, lantaran saking inginnya mempunyai sepeda motor untuk dipakai sendiri.

Aksi nekat VR ternyata tak sulit diungkap polisi.

Tak lebih dari tiga jam setelah VR menggondol satu unit motor bermesin Suzuki merk Satria-Fu 150, warna hitam, tahun 2018, bernopol AG-4238-KAY itu.

Polisi berhasil mengamankan VR lengkap beserta sebuah motor sebagai barang bukti curiannya, Rabu (11/9/2019) kemarin.

Kanit Reskrim Polsek Tandes Ipda Gogot menuturkan, upaya pengejaran polisi terhadap VR bisa dibilang nyaris tak mengeluarkan keringat.

Bagaimana tidak, sesaat menggondol motor tersebut, ternyata VR langsung membongkar beberapa komponen bodi motor, di lokasi yang tak jauh dari lokasi ia mencuri motor tersebut.

VR membongkar komponen bodi motor di sebuah tanah lapang yang lazim digunakan warga setempat bermain futsal.

Lokasinya terbilang dekat dengan rumahnya dan juga tak bisa dikatakan jauh dari lokasi ia mencuri motor.

"Ketahuannya saat mreteli motor, didatangi oleh anggota saya, Pas kebetulan anggotaku baru piket patroli, kemudian banyak warga," katanya lalu disusul tawa, saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (12/9/2019).

VR mencuri motor tersebut tanpa menggunakan peralatan apapun, Gogot mengungkapkan, kondisi motor yang tidak terkunci keamanannya menjadi satu diantara faktor mudahnya VR mencuri.

Inilah Identitas 4 Penumpang yang Tewas Dihajar KA Dhono di Jombang

Jumpa Mantan Tim, OK John Optimis Bisa Meredam Ketajaman Striker Persebaya David da Silva

"Dia datang tolah-toleh ke TKP, tau motornya tidak dikunci stir, kemudian di dorong saja, enggak dinaiki, dituntun," ujarnya.

Ipda Gogot mengaku, tidak kesulitan menceritakan kasus tersebut pada awakmedia.

Selain geram atas perilaku kriminal yang dilakukan VR.

Terkadang rasa iba juga turut merecoki benaknya.

Pasalnya, setelah dimintai keterangan, ungkap Gogot, VR mengaku hidup dalam keluarga yang memiliki latar belakang kurang mampu.

"Keluarganya gak mampu, ayahnya saja tuna netra," ungkapnya dengan nada suara yang terdengar melemas.

Setelah rasa iba begitu menggelayuti benaknya, tak jarang rasa jengkel melecut begitu saja bila teringat rekam jejak kenakalan VR yang telah mengarah ke kriminalitas.

Pasalnya, beberapa bulan sebelumnya, ungkap Gogot, VR pernah mencuri ponsel milik Ketua RW tempatnya tinggal.

"Pernah mencuri ponsel ponsel milik Pak RW-nya, lalu dijual langsung ke orang, COD-an gitu," tukasnya.

Namun belum kering ludahnya menceritakan rekam jejak kenakalan VR, lagi-lagi rasa iba Gogot menyeruak kembali setelah ia tahu jikalau ponsel Ketua RW yang dicuri VR bakal dijual untuk membayar biaya sekolah.

"Beberapa bulan yang lalu, ya tahun ini. Motifnya buat bayar sekolah," ungkapnya.

Gogot mengungkapkan, VR nekat mencuri motor tersebut tidak untuk dijual kembali.

"Dia pakai sendiri, karena ingin punya motor katanya," jelasnya.

Motor itu, ungkap Gogot, ternyata milik seseorang penjaga warung kopi (warkop) di kawasan tersebut.

"Korbannya itu penjaga warung kopi, motornya itu baru lho tahun 2018," ungkapnya.

Mengingat usia VR masih dibawah umur, Gogot akan membawanya ke Bappas, Jumat (13/9/2019) besok.

"Rencana besok ke Bapas dulu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved