Harga Bawang Merah Anjlok, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Petakan Potensi Hortikultura
Di Pasar Pakis Surabaya, harga bawang merah yang biasanya dijual Rp 25 ribu per kilogram turun menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Harga bawang merah di Jawa Timur anjlok dalam beberapa pekan terakhir.
Di Pasar Pakis Surabaya, harga bawang merah yang biasanya dijual Rp 25 ribu per kilogram turun menjadi Rp 16 ribu per kilogram
Sedangkan di Mojokerto, harga bawang merah di tingkat petani turun dari Rp 8.000 ribu per kilogram menjadi Rp 6.000 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo mengklaim anjloknya harga bawang merah terjadi karena over supply di sentra-sentra produksi bawang merah.
• Ekspor Nonmigas dari Jawa Timur ke Negara ASEAN Sepanjang 2019 Mencapai 2.400,92 Juta Dolar AS
• 10,7 Ton Kacang Kapri dari Jatim Diekspor ke Taiwan, Disebut BBKP Surabaya Jadi Komoditas Baru
• Hasil Timnas U-16 Indonesia Vs Filipina, Garuda Asia Cukur Filipina 4-0
"Di Nganjuk yang merosot. Di Nganjuk kelebihan pasokan, karena di Nganjuk sentranya. Kami sudah cek kabupaten sekitarnya harga normal," ujar Hadi Sulistyo, Senin (16/9/2019).
Untuk menstabilkan harga kembali, Pemprov Jawa Timur melakukan pemerataan dengan mendistribusikan bawang merah ke sejumlah daerah yang tidak menjadi sentra produksi.
"Kami sudah koordinasi dengan Disperindag Jawa Timur supaya yang di Nganjuk didistribusikan di kabupaten sekitarnya. Ini masih dikoordinir oleh Disperindag Jatim," jelas Hadi Sulistyo.
Hadi Sulistyo mengakui, anjloknya harga bawang merah selalu terjadi setiap tahun di sentra produksi ketika panen raya.
"Petani berbondong-bondong menanam bawang merah dan hasilnya bagus. Mereka tidak memperhitungkan kelebihan suplai, sehingga tidak bisa dijual ke pasar," ucapnya.
• Tren Peningkatan Gempa Bumi di Jawa Timur Disebut BMKG Karangkates Naik Drastis, Total Ada 80 Gempa
• Wasiat Terakhir Fuad Amin Diungkap Khofifah, Telepon 3 Kali Minta Jadi Kakak Asuh Bupati Bangkalan
Kondisi seperti itu terjadi tak hanya pada bawang merah, tetapi juga komoditas lain seperti cabai rawit.
"Tahun lalu cabai rawit harganya bagus. Petani tanam cabai rawit semua, akibatnya harga anjlok tahun ini," ungkapnya.
Untuk meminimalisasi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Ketanahanan Pangan Jawa Timur melakukan pemetaan tanaman hortikultura agar petani tidak terkosentrasi untuk menanam satu jenis tanaman hortikultura saja.
"Harus lebih beragam lagi. Sehingga ketika panen raya bisa lebih terkontrol. Ada petanya," pungkasnya.
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: