7 Fakta Kerusuhan di Wamena, Kapolda Papua Ungkap Penyebabnya Karena Massa Termakan Kabar Hoaks
Berikut ini 7 fakta kerusuhan di Wamena, Kapolda Papua ungkap penyebabnya karena massa termakan kabar hoaks
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua berujung rusuh, Snin (23/9/2019).
Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar sejumlah bangunan, rumah warga, kantor bupati, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Berikut sejumlah fakta kerusuhan yang terjadi di Wamena Papua, sebagaimana yang dirangkum dari Kompas.com dan TribunNews.com:
1. Perkataan guru diduga jadi penyebab unjuk rasa berujung kerusuhan
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Hal itu membuat siswa marah hingga kemudian kabar itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena.
"Sampai saat ini, Wamena masih dikuasai pelajar yang berunjuk rasa," kata kontributor Kompas.com, Jhon Roy Purba melalui sambungan telepon, Senin.
Aksi massa terjadi mulai sejak pagi sekitar pukul 09.15 WIT.
• Barbie Kumalasari Ngamuk 3 Hari 3 Malam Saat Video Rekam Suara Disebar: Jangan di-Publish Suara Aku
2. Terdengar suara tembakan
Melihat aksi yang berujung pada tindajan anarkis, aparat kepolisian dan TNI akhirnya turun tangan.
John melaporkan, aparat kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur siswa demonstran.
Hal itu berlangsung sekitar 4 jam. Namun, siswa demonstran tetap bertahan dan kian bertindak anarkistis.
"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam," kata John.
Hal itu memang terbukti dari percakapan dengan John, terdengar suara rentetan tembakan senjata api.

3. Demonstran bakar bangunan