Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Meluas Hingga 60 Hektar, Sudah Capai Resort Ranu Pani
Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Meluas Hingga 60 Hektar, Sudah Capai Resort Ranu Pani.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Sudarma Adi
Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Meluas Hingga 60 Hektar, Sudah Capai Resort Ranu Pani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kebakaran hutan di Gunung Semeru masih belum berhasil dijinakkan. Lahan terdampak kebakaran hutan bahkan meluas hingga 60 hektar.
Plt Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) Achmad Arifin mengatakan api telah mencapai resort Ranupani tepatnya di blok Ayek-ayek, Ungup-ungup dan Batu Tulis.
Sementara lokasi kebakaran sebelumnya yakni Kalimati, Arcopodo, Kelik dan Gunung Kepolo telah dipadamkan.
• Luas Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Bertambah Jadi 30 Hektar, Sumber Air Hanya di Ranu Kumbolo
• Kebakaran Hutan Gunung Semeru Masih Belum Padam, 2 Titik Api di Watupecah dan Ayek-Ayek Masih Nyala
“Luas terdampak kebakaran meluas hingga 60 hektar. Namun lokasi kebakaran sebelumnya itu sudah berhasil padam,” ujar Arifin, Rabu (25/9/2019).
Ia menambahkan api berpotensi menyebar sebab angin di lokasi sangat kencang serta titik api berada di medan bertebing serta berbukit. Selain itu, rumput, kayu dan serasah yang mengering membuat api membumbung dengan cepat.
“Saat ini masih terus kami lakukan upaya pengendalian kepada api,” katanya.
Sebanyak 62 personel diterjunkan untuk memadamkan api. Sejauh ini kata Arifin, proses pemadaman dilakukan dengan mendekati titik api yang bisa dijangkau menggunakan jet shooter dan gepyok atau ranting pohon.
Agar kebakaran tidak meluas, petugas memasang sekat pada medan datar, sedangkan pada medan tebing terjal dan sulit dijangkau dilakukan pemantauan arah angin.
“Namun kami tetap memegang teguh prinsip safety first saat proses pemadaman,” pungkasnya.
Kebakaran di Gunung Semeru terjadi sejak 17 September 2019. Kebakaran awalnya terjadi di blok Kalimati, Arcopodo dan Kelik. Api kemudian menyebar ke resor Ranu Kumbolo sehingga BB TNBTS memutuskan menutup jalur pendakian.