Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curhatan Ajudan Keluarga Jokowi Lihat Demo, Bahas Gajinya, Endingnya 'Perang' dengan Netizen

Isi hati ajudan pribadi keluarga Jokowi di tengah situasi panas negeri soal RUKHP dan sebagainya. Asisten pribadi Iriana Jokowi beri pendapat khusus.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
TRIBUNNEWS/DANNY PERMANA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di Istana Negara, Jumat (13/4/2019) menyatakan menolak empat hal yang dianggap melemahkan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

TRIBUNJATIM.COM - Pengawal pribadi keluarga Jokowi terpantau terlibat 'perdebatan' dengan netizen di media sosial.

Pengawal pribadi keluarga Jokowi itu adalah Sandhyca Putrie, pengawal sang ibu negara, Iriana Jokowi.

Sandhyca Putrie menyampaikan aspirasi dan pendapatnya tentang aksi demo yang belakangan mendapat sorotan publik.

Demo yang dilakukan mahasiswa di berbagai belahan Indonesia membawa dampak tersendiri.

Satu di antaranya adalah soal fasilitas yang dirusak yang lantas membuat ajudan pribadi Jokowi angkat suara.

Demo yang dilakukan sejak Senin (23/9/2019) dilakukan oleh para mahasiswa yang menolak UU KPK hasil revisi serta sejumlah RUU yang akan disahkan DPR bersama pemerintah.

Sosok Sandhyca Putrie, Ajudan Cantik Iriana Jokowi yang Jadi Sorotan, Pengakuan Status Single Viral!

Ruas Tol Dalam Kota arah Semanggi ditutup dan tidak bisa dilewati kendaraan akibat aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa menggelar aksi terkait RKUHP dan RUU KPK serta isu lainnya yang sedang bergulir.
Ruas Tol Dalam Kota arah Semanggi ditutup dan tidak bisa dilewati kendaraan akibat aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa menggelar aksi terkait RKUHP dan RUU KPK serta isu lainnya yang sedang bergulir. (TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS)

Demo tersebut terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Rusaknya fasilitas negara akibat kerusuhan yang pecah itu menimbulkan keprihatinan bagi beberapa pihak.

Termasuk oleh Sandhyca Putrie.

Lewat unggahan Instagram Story, Sandhyca menyayangkan atas rusaknya fasilitas negara akibat aksi demo yang berujung ricuh.

"Gerah liatnya, tolonglah, aspirasikan suara anda tapi tidak dengan merusak fasilitas yang bukan hanya anda saja yang menggunakan, apalagi anda-anda yang belum bayar pajak. Jelas fasilitas itu bukan dari uang anda," tulis Sandhyca dikutip TribunJatim.com dari IG-nya @sandhycaputrie, (25/9/2019).

Dalam tulisannya di Instagram tersebut, Sandhyca meminta agar para mahasiswa harusnya lah menuntut ilmu saja.

Awkarin Bagikan 3.000 Nasi Kotak saat Demo Mahasiswa: Perjuangan Nyebrang Benar-benar Luar Biasa

Postingan Sandhyca Putrie
Postingan Sandhyca Putrie (Instagram)

Bukan malah melakukan aksi di jalan demi aspirasi yang terdengar oleh para petinggi negeri.

Sandhyca menyindir dan meminta agar mahasiswa menuntut ilmu sebanyaknya agar bisa jadi pemimpin seperti yang dielu-elukan.

"Belajar dek, jadi orang hebat, ke depan jadi pejabat seperti yang kalian suarakan itu. Atau berguna bagi bangsalah. Gak gini dek," sambungnya.

Sandhyca juga mengungkap kesedihannya karena fasilitas yang rusak akibat demo tersebut berasal dari pajak yang telah dibayarkan oleh masyarakat.

Lebih dalam, Sandhyca Putrie membahas gaji yang selama ini diterimanya.

Kemarahan Ajudan Iriana Jokowi Baca Komentar 'Buka Baju' Saat Live Instagram: Jujur Gak Bisa Maafin
Kemarahan Ajudan Iriana Jokowi Baca Komentar 'Buka Baju' Saat Live Instagram: Jujur Gak Bisa Maafin (instagram.com/sandhycaputrie)

Hotman Paris Komentari Polemik RKUHP, Beri Peringatan ke Jokowi, Bagaimana dengan Kawin Siri?

Dihubungkan dengan berbagai fasilitas yang pada akhirnya dirusak oleh massa dan warga negara.

"Bukan apa-apa dek, kakak ini kerja capek dek. Gaji dipotong pajak buat bikin fasilitas yang kalian rusak itu dek. Sedih aja dek, berasa rugi kakak ini dek," ungkapnya lagi.

Meski begitu, Sandhyca mengaku pro dengan aksi demo mahasiswa namun jangan sampai merusak fasilitas yang ada apalagi sampai membahayakan orang lain.

"Dek kalo kakak pribadi nih ya, kalian mau demo aspirasikan suara kalian silahkan dek. Tapi jangan ngerusak fasilitas rakyat or membahayakan rakyat lain," terangnya.

"Dengan dalih yang kalian lakukan itu untuk kepentingan rakyat. Sejalan gak itu dek visi dan misinya kira-kira? Cuma nanya ini kakak dek," pungkasnya.

Demo Mahasiswa di Jatim, DPRD Jatim Amankan Oknum Mahasiswa, Sempat Dipukuli Mahasiswa Lain

Endingnya, Sandhyca Putrie malah terekam juga menjawab berbagai pesan yang dikirimkan kepadanya.

Setelah mengunggah semua pendapatnya itu, Sandhyca Putrie ternyata mendapat pesan dari netizen.

Sebagian besar ada yang mengkritiknya dan memintanya memikirkan rakyat alih-alih pemerintah.

Banyak dari netizen menyebut pekerjaan Sandhyca sebagai tangan kanan pemerintah banyak keuntungannya.

Viral Nenek Dilarang Masuk ke Sekolah Antar Makanan untuk Cucu, Makan Bersama Dibatasi Pagar Besi

Itulah yang membuatnya digaji penuh oleh pemerintah yang menurut netizen hasil dari usaha rakyat membayar pajak.

Sandhyca menjawab beberapa pertanyaan yang datang kepadanya.

Misalnya ada netizen yang bertanya kepadanya.

"Jika yang didengar yg dianggap penting apakah rakyat tak lagi penting?" tanya seorang netizen.

Sandhyca pun membalas dengan menyinggung soal demo yang berakhir anarkis dan merusak fasilitas.

"G gitu sih dek/kak.. Itu yg dianggap petning kan jg bagian dari masyarakat/rakyat. Saya kan jg rakyat, kami aparat jg rakyat. hanya saja kl bisa saling menjaga, bkn hanya diri sendiri, tp org lain dan fasilitas yg ada, saat anda2 mengaspirasikan suara. Itu inti pesan saya. Tidak dgn merusak dan lalu membayayakan rakyat yg lainnya. Saya yakinkan suara anda2 didengar, ademkan hati, jgn mudah terprovokasi" balas Sandhyca Putrie.

Perang Sandhyca Putrie melawan netizen di media sosial
Perang Sandhyca Putrie melawan netizen di media sosial (Instagram/@sandhycaputrie)

Pertanyaan lainnya adalah tentang gaji dan hidup Sandhyca yang menurut beberapa netizen enak.

Sandhyca membahas keluarga hingga membantah gaji para pengawal presiden yang ternyata tidak setinggi yang dikira.

Sejak Senin (23/9/2019) aksi demo mahasiswa yang menolak UU KPK hasil revisi serta sejumlah RUU yang akan disahkan DPR bersama pemerintah, terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Tak hanya di Pulau Jawa, aksi demo tersebut juga dilakukan oleh para mahasiswa di luar pulau seperti Sumatera dan Sulawesi Selatan.

Sayangnya, aksi demo tersebut sempat diwarnai kerusuhan dan mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas negara.

Pengunjuk rasa membakar ban di jalan Tol Dalam Kota, Selasa (24/9/2019) malam.
Pengunjuk rasa membakar ban di jalan Tol Dalam Kota, Selasa (24/9/2019) malam. (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

Melansir dari Kompas.com, aksi demo mahasiswa di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) sore kemarin sempat diwarnai kerusuhan.

Massa merusak water canon yang diturunkan di Jalan Gatot Subroto, depan kompleks parlemen.

Pagar Kompleks Parlemen jebol dirusak massa.

Tak hanya itu, pagar kawat berduri dan separator busway di sekitar lokasi juga ikut dirusak.

Kerusuhan pecah berawal dari sekelompok mahasiswa yang memaksa masuk Kompleks Parlemen dengan memanjat pagar.

Rusaknya fasilitas negara akibat kerusuhan yang pecah itu menimbulkan keprihatinan bagi beberapa pihak.

Massa membakar Polsubsektor Palmerah hingga api mengepul di seluruh bagian kantor
Massa membakar Polsubsektor Palmerah hingga api mengepul di seluruh bagian kantor (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved