Angkot Online di Kota Malang Akan Menggunakan Sistem Zonasi, Bayarnya Mulai Rp 3.500 Satu Zonasi
Angkot Online yang rencananya akan diterapkan oleh Pemkot Malang dalam waktu dekat ini akan menggunakan sistem zonasi.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Angkot Online yang rencananya akan diterapkan oleh Pemkot Malang dalam waktu dekat ini akan menggunakan sistem zonasi.
Hal itu diterangkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang saat ditemui SURYAMALANG.COM, Selasa (8/10/2019).
Dia mengatakan, bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kajian terhadap sistem zonasi yang akan diterapkan.
Terlebih lagi soal trayek angkot online yang nanti akan diterapkan di Kota Malang.
"Dalam zonasi ini, nanti angkot mana saja yang trayeknya masih dalam satu wilayah, akan dijadikan menjadi satu zonasi. Dan saat ini itu masih kita kaji," ucapnya.
• Pria Malang Nekat Gasak Kotak Amal Masjid dan Musala di 5 TKP, Modus Pura-pura Salat, Endingnya Bui
Wasto menjelaskan, dalam penerapan zonasi ini, apabila masyarakat yang sedang menaiki angkot namun dalam satu zonasi, maka tidak dikenai tarif tambahan.
Tarif tambahan akan diberlakukan, apabila penumpang tersebut turun di wilayah zonasi yang berbeda.
"Walaupun oper angkot lain, namun masih satu zonasi biayanya tetap Rp 3.500. Tapi kalau sudah masuk zonasi lain ya nambah," ujarnya.
Kajian yang dilakukan oleh Pemkot Malang tersebut hasil dari studi banding Sekda bersama Dinas Perhubungan Kota Malang yang beberapa hari yang lalu pergi ke Bekasi.
Di sana, mereka meninjau langsung pengoperasian angkot online yang memang sudah diterapkan.
• Turnamen KAI E-Sports Exhibition Goes to Malang, Berhadiah Total Rp 50 Juta, Cek Cara Ikutannya!
Apalagi, keinginan Pemkot Malang yang akan menjadikan angkot atau mikrolet menjadi angkot online seiring dengan kedatangan Tron ke Balaikota Malang beberapa hari lalu.
Bahkan, Tron yang merupakan perusahaan aplikasi asal Jakarta itu memberikan penawaran secara gratis kepada Pemkot Malang.
Wasto mengatakan, hasil dari studi di Bekasi memperlihatkan, bahwa angkot yang ada di Bekasi kini sedang tumbuh kembali dan berkembang lagi.
Setelah sebelumnya, hampir sepi peminat dan kalah bersaing dengan ojek online.
"Dulu di Bekasi angkot cuma ada 85 dalam trayek. yang beroperasi cuma 5 karena penumpang sudah tidak ada. Dengan diujicobakan online ini dan mulai berkembang menjadi dan menjadi 25. Itupun terus berkembang," ucapnya.
• 2 Calon Wakil Bupati Malang Beberkan Visi Misi, M Sanusi: Saya Tinggal Menerima