Kilas Balik
Cerita Heroisme Kopassus di Hutan Belantara, Ngotot Tak Akan Menyerah ke Belanda Walau Lengan Hancur
Yang terlihat hanya gundukkan hitam yang ternyata adalah hutan belantara dengan pepohonan menjulang tinggi bagaikan raksasa. Malapetaka pun menimpa.
Penulis: Ignatia | Editor: Melia Luthfi Husnika
Pertama-tama diterjunkan adalah logistik, baru kemudian satu per satu pasukan keluar dan mendarat di Kampung Urere.
KU II Godipun masih sempat melihat buih-buih berkejaran di pantai Kaimana sebelum bel tanda persiapan untuk terjun, memecah kesunyian subuh itu.
Karena masih gelap, umumnya tidak bisa menebak di mana akan jatuh.
Yang terlihat hanya gundukkan hitam yang ternyata adalah hutan belantara dengan pepohonan menjulang tinggi bagaikan raksasa.
Sampai di sini, malapetaka langsung menimpa mereka.
Hampir semuanya mendarat di puncak-puncak pohon yang tingginya sekitar 50 m.
Situasi ini sedikit menguntungkan bagi yang membawa beban ekstra berat, seperti pembawa radio.
• Menguak Rahasia Pisau Komando Kopassus, Pantas Buat Tubuh Rusak Parah Jika Tertusuk, Lihat Bentuknya
Karena jika langsung mendarat di tanah, kemungkinan cedera sangat tinggi.
Dropping zone ini mereka ketahui sebagai wilayah Kampung Urere yang alias Pasir Putih.
Karena jatuh di atas pohon, banyak di antara anggota mengalami cedera.
Seperti KU I Sahudi, payungnya berhenti di antara dua pohon sehingga ia tergantung-gantung seperti buah mangga.
Tidak mau hilang akal, Sahudi berusaha mengulur tali yang dibawa agar bisa turun.
Rupanya tali yang dibawa sepanjang 30 meter itu tidak menyentuh permukaan tanah.
• Taktik Jitu Kopassus Lumpuhkan Dukun PKI Mbah Suro di Padepokannya, Dikenal Sakti & Kebal Senpi
Dia pun memutuskan menjatuhkan ransel perbekalan agar bisa mengira-ngira ketinggiannya.
Cukup lama sebelum bunyi benda jatuh di tanah bisa didengarnya.