Gandeng Universitas Ciputra, KONI Jatim Ajak Barisan Mantan Atlet Latihan Bikin Bisnis
KONI Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Ciputra (UC) Surabaya meluncurkan program UC Sportpreneur Academy, Sabtu (12/10/2019).
Penulis: Hefty Suud | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KONI Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Ciputra (UC) Surabaya meluncurkan program UC Sportpreneur Academy, Sabtu (12/10/2019).
Program ini ditujukan untuk para mantan atlet KONI Jawa Timur agar terus bisa aktif berkegiatan di masa pensiun sebagai atlet.
Dalam pelaksanaan perdana UC Sportpreneur Academy, ada 25 mantan atlet dan atlet KONI Jawa Timur dalam program tersebut.
"Ini pertama kalinya kami membuat program pelatihan enterpreneurship untuk para atlet, jadi dicoba 25 dulu," ujar Wakil Ketua Umum IV KONI Jawa Timur, Dr Irmantara Subagio.
Christina Whidya Utami, Dekan Fakultas managemen dan Bisnis UC Surabaya, persiapan untuk program tersebut berlangsung kiranya empat sampai lima bulan.
Masing-masing pihak telah berdiskusi, bagaimana merancang pola pelatihan enterpreneurship yang efektif bagi para atlet KONI Jawa Timur.
"Karena kan mereka bukan orang yang tidak punya modal, ada - cuma belum tahu apa yang harus dikembangkan atau diinvestasikan," ungkap Christina.
Untuk dalam program tersebut, Christina dan pasukannya tak sekedar memberikan materi pada para peserta, namun juga akan diadakan sesi diskusi dan mentoring.
Para peserta pun akan belajar mengenai digitalisasi dengan difasilitasi Apple Academy.
"Diharapkan mereka punya maping, kira-kira perencanaan bisnis yang mau dikembangkan apa? Tentunya hal itu disesuaikan dengan kompetensi dan sumber daya manusia (sdm) yang mereka miliki," papar Christina.
Pelatihan tersebut akan berlangsung selama 12 minggu, setiap minggu kelasnya berlangsung selama tiga jam.
Di akhir program, para peserta akan mendapatkan sertivikasi di bidang operational bisnis, sehingga mereka dapat berkembang dan mencoba peluang bisnis yang ada.
"Dalam program ini, kami juga dibantu oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam hal analisa. Setelah program ini usai, tentunya kami juga akan melakukan monitoring dan pendampingan untuk para peserta," jelas Christina.