Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terdampak Debu Batu Bara, Warga Gresik Kompak Kembalikan Uang Pemberian PT GJT

Warga terdampak polusi batu bara di Kecamatan Gresik menolak pemberian dana Corporate Social Responsibility dari perusahaan bongkar muat batu bara

Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/M Sugiyono
PROTES - Warga Gresik terdampak polusi batu bara protes ke PT GJT atas polusi debu batu bara, Sabtu (5/10/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga terdampak polusi batu bara di Jl RE Martadinata Kecamatan Gresik menolak pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan bongkar muat batu bara.

Dari informasi yang dihimpun, beberapa warga di Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik mengembalikan dana CSR yang diberikan PT Gresik Jasatama (GJT).

Uang tersebut sebenarnya telah diterima koordinator warga atau kepala rukun tetangga (RT) pada pekan kemarin.

Kemudian, ketika uang tersebut dibagikan ke warga, beberapa warga menolak bantuan tersebut.

(Warga Gresik Blokade Jalur Truk Batu Bara Lagi, Minta Perusahaan Bongkar Muat Relokasi)

"Warga menolak bantuan dana CSR karena warga menolak perusahaan bongkar muat batu bara di GJT. Warga meminta agar GJT segera relokasi," kata Andhik, warga Kroman, Kecamatan Gresik, Senin (14/10/2019).

Dalam rapat warga dari perwakilan tiga Kelurahan, yaitu Kelurahan Kroman, Lumpur dan Kemuteran semuanya sepakat menolak bantuan kompensasi dari PT GJT.

"Warga hanya meminta PT GJT segera relokasi," katanya.

Terpisah, Perwakilan Direktur PT GJT Edy Hidayat, mengatakan bahwa setiap tahun rata-rata GJT bongkar muat batu bara sebanyak 2,2 Juta ton.

"Sekarang sudah ada dua tongkang yang mau masuk. Yang kemarin dikeluarkan satu tongkang," kata Edy.

(Keluhkan Debu Batu Bara, Warga Gresik Demo Larang Truk Muatan Batu Bara Melintas)

Edy tidak bisa memberikan keputusan, terkait rencana pindah usaha bongkar muat batu di pelabuhan Kawasan Maspion Gresik atau di JIIPE.

"GJT ini sudah urusan pemerintah. Kita belum komunikasi dengan JIIPE," katanya.

Selama ini warga terdampak polusi batu bara protes adanya usaha bongkar muat batu bara dan adanya truk-truk muatan batu bara.

Sebab, warga merasa terkena polusi debu, udara dan terganggu kesehatannya. Sehingga, warga menginginkan usaha bongkar muat batu bara direlokasi.

Reporter: Surya/Sugiyono

(Warga Gresik Blokade Jalur Truk Batu Bara Lagi, Minta Perusahaan Bongkar Muat Relokasi)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved