Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Info Sehat

Ciri-ciri Anak Kecanduan Gadget Serta Cara Penanganannya Menurut Psikiater RSUD Dr Soetomo, Simak!

Adiksi internet merupakan kondisi ketika seseorang tidak bisa mengontrol dalam pemakaiannya. Berikut ciri dan cara menanganinya!

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/CHRISTINE AYU NURCHAYANTI
Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo, Dr dr Yunias Setiawati SpKj, ditemui di RSUD Dr Soetomo, Rabu (16/10/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Adiksi internet atau smartphone merupakan kondisi ketika seseorang tidak bisa mengontrol atau berlebihan dalam pemakaiannya.

Hal itu diungkapkan Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo sekaligus psikiater anak dan remaja, Dr dr Yunias Setiawati SpKj.

"Artinya, pemakaiannya meningkat. Dari satu jam, dua jam, tiga jam, hingga akhirnya semakin meningkat dan menganggu keseharian, seperti membuat tidak makan, kurang istirahat, tidak belajar, dan sebagainya," ungkap Yunias.

Dikatakan berlebihan, lanjutnya, apabila digunakan lebih dari enam jam.

Ciri-ciri Gangguan Mental yang Bisa Mengakibatkan Bunuh Diri, Mulai Keseharian hingga Kepribadian

Jika dibiarkan, kondisi kecanduan internet ini akan memberikan dampak negatif, mulai dari menurunnya kesehatan, prestasi, dan kondisi lainnya. 

Kecanduan gawai pun juga terjadi pada anak. Kurangnya perhatian dan pendidikan yang baik bagi anak, menjadi faktor utama.

"Ciri-cirinya, anak selalu mencari gadget. Dikit-dikit buka gadget. Apabila tidak menemukannya, ia menjadi tersinggung dan marah," ungkap Yunias.

9 Cara Mengatasi Gas Air Mata yang Membuat Perih hingga Sulit Bernapas, Sediakan Handuk dan Cuka

Apabila kondisi kecanduan gawai ini dibiarkan, maka bisa menganggu aktivitas sehari-hari pada anak.

Lebih lanjut, anak berpotensi mengalami gangguan jiwa berat.

"Sekarang dikit-dikit anak diberi HP. Ini menjadi faktor anak zaman sekarang bersikap lebih agresif," katanya.

Membutuhkan Teman

Kebutuhan akan teman menjadi faktor seseorang menggunakan gawai secara berlebihan.

"Selain itu bisa karena seseorang mengalami kecemasan. Gawai ini seperti pedang bertanya dua, bisa menyulitkan, bisa memudahkan. Tergantung pemakainya," ungkap Yunias.

Keluarga, lanjutnya, khususnya orangtua berperan dalam mencegah terjadinya kecanduan gawai pada anak.

"Kau anak tidak dipedulikan, tidak diberi kesempatan berbicara, tidak dididik secara baik, maka ia akan mencari gadget sebagai temannya," kata Yunias.

Jangan Panik Saat Api Membakar Tubuh, Segera Bergulung-gulung untuk Matikan Api & Siram Air Mengalir

Sementara pada remaja, lingkungan menjadi faktor utama.

Apabila lingkungan positif, maka ia akan ikut berperilaku positif.

"Oleh karena itu orangtua dan guru juga berperan dalam memantau pergaulan anak," ungkap Yunias.

Apabila anak kecanduan gawai, maka Yunias menyarankan untuk segera datang ke poliklinik jiwa agar bisa ditangani.

"Selain itu juga membiasakan si anak untuk mengurangi bermain gawai. Juga melakukan aktivitas seperti berolahraga ringan. Anak juga perlu dipahami dan dibantu menyelesaikan masalah," pungkasnya. (Surya/Christine Ayu Nurchayanti)

Cara Mengecek Kehamilan Sendiri dengan Bahan di Rumah, Mulai Gula Pasir hingga Sabun

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved