Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pasien Anak Kecanduan Gadget Naik Tiga Puluh Persen, RSUD Dr Soetomo: Ada yang Tak Mau Sekolah

Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo Dr dr Yunias Setiawati dalam sehari rumah sakit bisa terima 3 anak baru dengan kasus gangguan belajar

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
tablet-news.com
Ilustrasi anak kecanduan gadget 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gawai alias Gadget menjadi barang yang tidak bisa terpisahkan di era ini.

Sayang, masih banyak yang menggunakannya secara berlebih. Naasnya, hal ini juga terjadi pada anak-anak dan remaja.

Semakin tahun, anak dan remaja yang kecanduan gawai semakin meningkat. Seperti yang terjadi di Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo sekaligus psikiater anak dan remaja, Dr dr Yunias Setiawati SpKj mengatakan, pasien anak dan remaja karena kecanduan atau adiksi gawai, meningkat sekitar 30 persen pada 2019.

Pada tahun-tahun sebelumnya, angkanya juga meningkat.

Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo, Dr dr Yunias Setiawati SpKj, ditemui di RSUD Dr Soetomo, Rabu (16/10).
Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo, Dr dr Yunias Setiawati SpKj, ditemui di RSUD Dr Soetomo, Rabu (16/10). (SURYA/CHRISTINE AYU NURCHAYANTI)

(Ciri-ciri Anak Kecanduan Gadget Serta Cara Penanganannya Menurut Psikiater RSUD Dr Soetomo, Simak!)

"Dalam sehari, sejak Agustus 2019, ada dua sampai tiga kasus baru anak karena gangguan belajar. Setelah digali, penyebabnya ternyata kecanduan gadget," ucap dokter Yunias.

"Mereka selalu mencari ponsel dan tidak menyelesaikan tugas, yang berimbas turunnya nilai pelajaran," ungkap dokter Yunias di RSUD Dr Soetomo, pada Rabu (16/10).

Menurut dokter Yunias, Anak dan remaja itu datang ketika kehidupannya sudah terganggu karena kecanduan gawai.

"Ada yang sampai tidak mau bersekolah selama tiga bulan karena tidak boleh membawa gadget (ke sekolah). Kalau tidak diberi (gadget), orangtuanya akan dipukul. Orangtuanya takut, jadi membiarkannya," Yunias menerangkan.

Pada anak-anak, kondisi ini disebabkan karena pola asuh yang kurang tepat dari orangtua.

"Sekarang lagi ngetren sedikit-sedikit gadget. Anak tidak mau makan, dikasih gadget. Ini bisa menjadi kebiasaan. Kalau nggak gitu, orangtuanya main HP sendiri," katanya.

(Sepeda Tanpa Pedal Jadi Satu Opsi Kenalkan Anak pada Olahraga dan Jauhkan Ketergantungan Gadget)

Menurut dokter Yuniar, masih banyak orangtua yang belum bisa memahami anak.

Kebiasaan bermain ponsel yang berlebih, bisa terjadi karena anak tidak mendapatkan kasih sayang dan pendidikan yang baik dari orangtua.

"Ada pasien yang dididik secara keras oleh ayahnya, ia sering dipukul dan sangat dibatasi untuk bermain. Akhirnya pelarian anak ya ke gadget," ungkap Yunias.

Sementara pada remaja, lingkungan menjadi faktor yang paling berpengaruh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved