Tangisan Wali Kota Sutiaji Temui Korban Penamparan Motivator di Malang, Minta Kepsek Pilah Motivator
Tangisan Wali Kota Sutiaji Temui Korban Penamparan Motivator di Malang, Minta Kepsek Pilah Motivator.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
Tangisan Wali Kota Sutiaji Temui Korban Penamparan Motivator di Malang, Minta Kepsek Pilah Motivator
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji menetaskan air matanya saat menemui sepuluh siswa yang jadi korban penamparan motivator di Malang bernama Agus Setiawan.
Sutiaji tak tahan menampung air matanya ketika sedang berada di depan para korban.
"Saya membayangkan kalau mereka ini anak saya bagaimana. Mereka ini adalah calon pemimpin di masa depan," ucapnya saat menemui para korban di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10).
• Seruan Bupati Sanusi Ajak Warga Malang Dukung Pelantikan Presiden & Wapres: Tolak Paham Radikalisme
• Depresi, Ibu Asal Malang Ajak Anaknya Berusia 5 Tahun Panjat Patung Bung Karno di Blitar
• Datangkan Pembalap Internasional, Berikut Jadwal Trial Game Asphalt 2019 Seri Keempat di Malang
Orang nomor satu di Kota Malang menyesali kejadian kekerasan ini sampai terjadi di Kota Malang.
Dia merasa tertampar dengan kejadian ini karena tidak sesuai dengan visi misinya yang menjadi Malang kota bermartabat.
"Saya pernah di pendidikan. Saya tahu, dan saya tidak suka ada orang yang memperlakukan siswa seperti itu," ujarnya.
Dalam minggu depan ini Sutiaji akan mengumpulkan Kepala Sekolah di Kota Malang.
Hal itu dilakukan untuk mengedukasi para Kepala Sekolah dalam mendidik para siswa.
Sekaligus memberikan cara dalam memilih motivator dalam setiap kegiatan program pendidikan.
"Nanti para sekolah kalau mau mengundang motivator harus tau dulu track recordnya. Beneran motivator atau tidak. Itu harus sepengatahuan kami dan harus diinformasikan ke kami. Ini yang menjadi PR," ucapnya.
Sutiaji mengecam motivator pelaku penamparan terhadap siswa, karena tidak berperilaku sebagaimana yang dilakukan oleh para motivator pada umumnya.
Dia pun menjelaskan, bahwa seorang motivator seharusnya dapat memberikan pesan-pesan moral yang baik.
Bukan malah bertindak seenaknya dengan melakukan kekerasan.
Apalagi kekerasan itu dilakukan di lembaga pendidikan.