Mahasiswi Unair Sulap Daun Kemangi Menjadi Sampo Pengusir Ketombe Atasi Masalah Kulit Kepala
Selain cocok jadi lalapan, daun kemangi juga menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan rambut.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selain cocok jadi lalapan, daun kemangi juga menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan rambut.
Di tangan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, daun kemangi disulap menjadi sampo.
Inovasi tersebut dibuat oleh kelompok yang beranggotakan Yuliani Puji Lestari, Tantya Edipeni Putri, Dita Fajrianti dan Afita Nur Dwiyanti.
"Awalnya kami di keperawatan belajar kandungan tanaman dan permasalahan di dunia yang ditemukan manusia mengalami rambut rontok 50 hingga 100 helai rambut rontok," kata Tantya melalui telpon, Selasa (29/10/2019).
Produk sampo alami inovasi mahasiswa Unair ini diberi nama OCU : Beauty and Natural Shampoo.
• Alasan Publik Figur Jatuh ke Jurang Prostitusi, Sosiolog Unair: Jalan Pintas Karena Kurang Populer
• Barisan Mahasiswa FISIP Unair Siap Jadi Relawan Cak Ji di Pilwali Kota Surabaya
Tantya mengatakan kemangi dipilih lantaran mudah ditemukan dan memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kulit kepala.
"Daun kemangi gampang dicari, murah dan selama ini pemanfaatannya hanya menjadi lalapan di makanan. Ternyata kemangi memiliki vitamin A, minyak atsiri dan mineral yang tinggi," kata dia.
Kandungan daun kemangi berperan sebagai anti inflamasi, antibakteri dan antifungsi bagi kulit kepala.
Secara signifikan, dilanjut Tantya, tanaman kemangi dapat mengatasi permasalahan ketombe yang dapat menyebabkan rambut rontok dan mengurangi keringat berlebih di kepala.
Tanty menjelaskan, butuh waktu satu pekan untuk membuat inovasi sampo dari bahan daun kemangi. Kelompoknya mengumpulkan daun kemangi yang kemudian diekstraksi di laboratorium Unair.
Ekstraksi daun kemangi dicampur dengan esensial oil dan sabun batang yang sudah dilelehkan.
"Bau kemangi masih ada tapi tidak menyengat karena dicampurkan dengan minyak atsiri dan esensial oil," kata dia.
Tantya mengaku timnya sempat kesulitan untuk menentukan tekstur sampo dari bahan kemangi.
Beberapa kali, sampo buatannya gagal lantaran tekstur yang dihasilkan menggumpal dan sampo tidak berbusa.