Motif Penyebab Kematian Balita 3 Tahun di Malang Terkuak, Ayah Tiri Injak Perut Anak Sampai 'Kejang'
Terungkap sudah kasus kematian Agnes Arnelita, balita usia 3 tahun yang meninggal dunia di Kota Malang
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Terungkap sudah kasus kematian Agnes Arnelita, balita usia 3 tahun yang meninggal dunia di Kota Malang.
Berdasarkan pengakuan tersangka, Ery Age Anwar (36) yang juga sebagai ayah tiri korban, mengakui jika Agnes meninggal karena ia aniaya.
Ery geram kepada korban, lantaran korban sering Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) tidak pada tempatnya.
Sehingga, korban sering kali dicubit oleh ayah tirinya hingga puncak kekesalannya terjadi pada Rabu (30/10/2019) kemarin.
• PENGAKUAN Kerabat Bayi Meninggal Ada Luka Bakar di Malang, Sering Dititipkan & Hadiri Ultah Teman

Pada saat itu pelaku geram dengan korban yang sudah BAB di celananya.
Kemudian pelaku membawa korban ke kamar mandi dan mengguyur anak tirinya itu dengan air sampai korban terjatuh.
Pelaku kemudian menginjak bagian belakang punggung korban dua kali dan menginjak perut korban satu kali.
Akibatnya, korban mengalami sesak nafas dan kejang-kejang tak sadarkan diri.
"Pelaku mengaku spontan dan khilaf apa yang telah ia perbuat kepada korban yang juga anak tirinya itu," ucap Kaplores Malang Kota, AKBP Dony Alexander saat rilis, Jumat (1/10/2019).
Seusai menganiaya korban, pelaku pun panik karena korban mengalami sesak nafas.
Pelaku kemudian mengolesi bagian perut korban dengan minyak kayu putih.
• TERKUAK Pembunuh Bayi Meninggal Ada Luka Bakar di Malang adalah Ayah Tiri, Emosi Bunuh Gegara 1 Hal

Melihat putri tirinya itu masih menggigil, pelaku kemudian memanaskan kedua kaki korban di atas kompor gas yang telah menyala.
Dirasa usahanya tersebut tidak membuahkan hasil, pelaku kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Refa Husada.
Setelah mendapatkan perawatan medis, nyawa korban tak tertolong dan korban dinyatakan telah meninggal dunia.
"Tersangka ini panik, melihat kondisi korban. Di bawa ke RS. Namun nyawanya tak tertolong. Hingga akhirnya korban dibawa pulang ke rumahnya yang ada di Tajinan untuk dimandikan," ucap AKBP Dony Alexander.