Solar Langka di Jatim
Solar Langka di Gresik, Sekali Datang Langsung Diserbu Truk
Pemandangan truk besar antre di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai dijumpai di jalan raya Pantura, Kabupaten Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pemandangan truk besar antre di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai dijumpai di jalan raya Pantura, Kabupaten Gresik. Mereka sudah menunggu pasokan solar yang mulai langka sejak kemarin.
Sabilul (37) mengaku sudah berhenti di sejumlah SPBU untuk mencari solar namun banyak yang kosong. Dia menunggu sejak siang di SPBU jalan raya Roomo, Manyar.
"SPBU di Gumeng kosong, antreane panjang mas," katanya kepada Surya, Jum'at (15/11/2019).
Pria asal Tuban ini mengaku memilih berhenti di SPBU Roomo ketimbang melanjutkan perjalanan. Menurutnya terlalu beresiko jika dipaksakan berjalan.
Apalagi bahan bakarnya tidak sampai separuh. Dia mengaku kesal, menjumpai kendaraan pribadi yang masih menggunakan solar bersubsidi.
"Kasihan yang supir truk, kita sampai rebutan buat dapat solar," terangnya kepada Tribunjatim.com.
• Yuk Bernostalgia Bareng Dewa 19 & Reza Artamevia di Tamagochill Festival, It’s Time to go Chill!
• Hutan Pinus di Lahan Produksi Gunung Lawu di Magetan Terbakar
• Solar Bersubsidi Langka di Jawa Timur, Pemprov Jatim Jelaskan Kronologinya
Hal senada juga diutarakan, Choiron, jika dipaksa membeli dexlite harganya dua kali lipat.
"Memberatkan sopir, harganya lebih mahal," terangnya kepada Tribunjatim.com.
Hingga petang ini, semua kendaraan jenis truk mulai mendapatkan solar bersubsidi. Namun, mereka harus bergantian.
Antriannya masih mengekor hingga ke pinggir jalan.
Dikonfirmasi terpisah, Unit Manager Communication and CSR MOR V, Rustam Aji menegaskan ketersediaan solar di Jawa Timur khususnya telah melebihi kuota tahun 2019.
Pihaknya memantau betul kondisi di lapangan. Kelangkaan di beberapa daerah terjadi. Bahkan harus mengantre untuk mendapatkan solar.
Oleh sebab itu, ada penambahan solar sebanyak 20 % sejak Kamis (14/11/2019) kemarin.
"Di Gresik sudah kita tambah 20 persen," katanya kepada Surya.
Hal ini untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi untuk pelayanan ke masyarakat agar lebih optimal.