Solar Langka di Jatim
BREAKING NEWS 2 Pekan Solar Langka di Jatim, Pengusaha Angkutan Darat Tanjung Perak Rugi Rp 6,4 M
Arus pengiriman barang dan jasa di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terganggu akibat kelangkaan solar di Jawa Timur. Bahkan, rugi Rp 6,4 miliar.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Akibat kelangkaan solar di Jawa Timur, arus pengiriman barang dan jasa di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi terganggu.
Ketua DPC Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Khusus Tanjung Perak, Kody Lamahayu Fredy mengungkapkan, kelangkaan solar terjadi mulai tanggal 2 November 2019.
"Tanggal 2 (November) itu masih ada tapi dikurangi, mestinya 40 ribu liter per hari jadi 24 ribu liter per hari. Puncaknya itu Kamis (7/11/219) malam," ucap Kody Lamahayu, Senin (18/11/2019).
• Pertamina Jamin dalam 2 Hari Pasokan Solar di Jatim Aman, Gelontorkan 120% untuk Solar dan Premium
Namun Kody menjelaskan, suplai solar sudah mulai berangsur normal pada Sabtu (16/11/2019) malam.
"Selama solar langka itu, pengiriman semua bahan baku terlambat, mulai sembako, besi, dan lainnya. Baik pengiriman internasional, antar pulau, termasuk kebutuhan di jawa timur," lanjutnya.
Karena sejumlah armadanya tidak bisa beroperasi, Kody mentaksir kerugian yang diderita Organda Khusus Tanjung Perak selama terjadinya kelangkaan solar sebesar Rp 6,4 miliar.
• Pertamina Tambah Suplai Hingga 20 Persen untuk Atasi Kelangkaan Solar Bersubsidi di Jawa Timur
"Kerugian kita keseluruhan 800 ribu per unit truk, sedangkan di Tanjung Perak itu ada 8000 unit yang setiap hari beroperasi," ucapnya.
Kody berharap hal serupa tidak kembali terjadi apalagi menjelang hari-hari besar seperti Natal dan tahun baru.
• Solar Langka di Jawa Timur, Kapal Menuju Bawean Gresik Batal Berangkat, Penumpang Keleleran