Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelar 'Makan Telur Bareng', Perempuan Bangsa PKB Jatim Tegaskan Telur Jatim Layak Konsumsi

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perempuan Bangsa Jawa Timur menggelar aksi makan telur bersama, Rabu (20/11/2019).

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
bobby Koloway/surya
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perempuan Bangsa Jawa Timur menggelar aksi makan telur bersama, Rabu (20/11/2019). Aksi ini digelar untuk menegaskan bahwa telur yang berasal dari Jawa Timur layak untuk konsumsi. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perempuan Bangsa Jawa Timur menggelar aksi makan telur bersama, Rabu (20/11/2019).

Aksi ini digelar untuk menegaskan bahwa telur yang berasal dari Jawa Timur layak untuk konsumsi.

Aksi yang berlangsung di Kantor DPW PKB Jatim ini dipimpin oleh Ketua DPW Perempuan Bangsa Jatim Anik Maslachah. Acara ini diikuti oleh ratusan anggota Perempuan Bangsa di Jatim.

Sebelum dibagikan, ratusan telur rebus dipampang di halaman kantor DPW PKB Jatim. Selanjutnya, dengan aba-aba Anik, mereka makan bersama-sama.

"Gerakan makan telur bareng untuk membuktikan bahwa Jawa Timur aman makan telur. Masyarakat jangan sampai mudah terprovokasi dengan isu yang tak jelas sumbernya," kata Anik di sela aksi makan telur bersama, Rabu (20/11/2019).

Ormas sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa terpanggil untuk membantah isu tersebut. Sebab, isu tersebut berimbas pada peternak di Jatim.

Telur Ayam Mengandung Dioksin di Jatim, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Bakal Uji Laboratorium

Syahrini Terlihat Lebih Chubby dan Gemukan, Cakra Khan: Kebanyakan Makan Fast Food Mungkin

Pro Kontra Rumah Sakit Sidoarjo Barat, Tak Perlu Khawatir Terjerat Hukum untuk Setujui KPBU

Lebih jauh, telur mengandung dioksin hanyalah politisasi ekonomi dengan sasaran UKM dan peternak maupun usaha tahu. Hal ini sangat disayangkan, mengingat UKM merupakan penyumbang PDRB terbesar di Jatim tumbang.

Apalagi, pihaknya juga telah mengunjungi kawasan Tropodo, Sidoarjo, yang menjadi sample telur berdioksin tersebut. Dari kunjungan tersebut, pihaknya tak menemukan peternak ayam.

"Dari sidak kami ke bawah ke kawasan Tropododo, Krian tidak ada peternak ayam," tegas Anik yang juga Anggota Fraksi PKB di DPRD Jatim dari dapil Jatim 2 yang membawahi Sidoarjo ini kepada Tribunjatim.com.

Meski membantah isu telur berdioxin, pihaknya menyetujui agar pemerintah segera menuntaskan permasalahan sampah plastik. Utamanya, yang ada di Desa Bangun mojokerto dan Tropodo, Krian. Menurut kandidat Wakil Ketua DPRD Sidoarjo ini, pemerintah harus segera mengambil solusi.

Di antaranya, dengan melakukan uji laboratorium sampah.

"Jika benar mengandung B3, maka pabrik mereview bahan baku impor. Sampah tidak boleh lagi dibuang apalagi dijual ke masyarakat, dan harus dibuang ke Cileungsi," urai Anik, yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini kepada Tribunjatim.com
.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus memberikan pendampingan dan bantuan alternatif bahan bakar pengrajin tahu yang murah dan kompetitif.

Untuk diketahui, selama sepekan belakangan ramai diberitakan adanya telur dari Tropodo Sidoarjo yang mengandung senyawa dioksin. Telur ayam itu mengandung dioksin sebagimana dirilis dari hasil penelitian jaringan kesehatan global (IPEN) lantaran ayam tersebut hidup di lingkungan industri tahu yang menggunakan bahan bakar plastik.

Bahan bakar plastik tersebut didapatkan dari limbah pablik kertas yang merupakan impor dari negara-negara Amerika dan Eropa. (bob/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved