Tips Sehat
Pentingnya Konsultasi Kejiwaan Bagi Mahasiswa, Berikut Cara Meredam Stres dan Amarah Menurut Dokter
Berikut cara meredam stres dan amarah bagi mahasiswa menurut spesialis kejiwaan RS Wiyung Sejahtera Surabaya
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Permasalahan kejiwaan atau psikis bisa menjangkiti mahasiswa.
Hal ini diungkapkan spesialis kejiwaan RS Wiyung Sejahtera, Dr Adianti Handajani SpKJ dalam seminar kesehatan Menyiasati Stress dan Amarah di Aula rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (20/11/2019).
Dr Adianti menjelaskan, selama ini mahasiswa masih awam dengan masalah kejiwaan.
• Setahun Album Mantra Mantra, Kunto Aji Terharu Lagunya Membantu Pengidap Mental Illness
Sebab, mereka lebih memperhatikan masalah fisik.
Padahal banyak ditemukan masalah fisik yang berulang disebabkan karena psikis bermasalah.
"Masalah kejiwaan juga mempengaruhi fisik. Akhirnya mengganggu studi dan hubungan interpersonal. Yang ditakutkan akan mengarah ke depresi dan mengakibatkan bunuh diri," urainya.
• 3 Jenis Gangguan Kesehatan Mental, Termasuk Ketakutan & Kecemasan Berlebih, Berikut Penjelasannya!
Dr Ardiani menjelaskan, mahasiswa bisa melakukan konsultasi saat sering mendapat keluhan fisik berulang meskipun sudah diterapi.
Mahasiswa dengan permasalahan suasana perasaan (mood) juga bisa berkonsultasi.
"Di satu rumah sakit tempat saya praktek dalam sebulan bisa 3 sampai 5 mahasiswa berkonsultasi dengan keluhan kecemasan, depresi dan gangguan mood," lanjutnya.
Selain berkonsultasi, iapun berbagi tips dalam menyiasati stres dan amarah yang kerap melanda mahasiswa karena masalah kampus maupun internal.
• Download Lagu MP3 Goblin Sulli, Kisahkan Tentang Kesehatan Mental, Dilengkapi dengan Terjemahan!
"Kalau marah jangan mengambil solusi, kalau mengajukan judul skripsi dan ditolak. Terima dulu, redam emosi. Jangan harga mati skripsinya harus itu," urainya.
Manajemen marah, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mengambil time out, misal pergi menenangkan diri.
Setelah tenang ekspresikan marah.
Berfikir sebelum marah, definisikan kemungkinan solusi, mengingatkan diri sendiri sedang marah.