Bentang Merah Putih Sepanjang 814 Meter Mewarnai HUT ke-814 Kabupaten Tulungagung
Bendera merah putih sepanjang 814 meter diarak dari Balai Desa Gedangan, Kecamatan Campurdarat menuju Telaga Buret, di Desa Sawo,Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Bendera merah putih sepanjang 814 meter diarak dari Balai Desa Gedangan, Kecamatan Campurdarat menuju Telaga Buret, di Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, sejauh lebih dari 1 kilometer, Jumat (22/11/2019).
Butuh lebih dari 1000 orang untuk membawa bendera panjang ini.
Sebelumnya bendera masih berupa gulungan, kemudian mulai dibentangkan sedikit demi sedikit.
Setiap 1,5 meter dibutuhkan dua pembawa bendera.
Mereka berasal dari Paskibraka Kecamatan Campurdarat, siswa SMA dan SMK di Campurdarat, siswa SD dan masyarakat umum.
Ada pula sejumlah komunitas yang terlibat, antara lain Forum Komunikasi Pokdarwis, Forum Komunitas Hijau,
Gajah Alas dan Bragade Nusantara.
Tidak ketinggakan komunitas penari barongan juga ikut dalam arak-arakan.
"Kami juga persilakan masyarakat umum yang mau bergabung. Di tengah jalan banyak warga yang ikut membawa bendera," ujar Karsi Nerro Soethamrin, Ketua Pokdarwis Telaga Buret sekaligus tuan rumah.
• Risma Temui Khofifah Ambil DIPA 2020, Tinggal Bupati Jember Yang Belum
• Jadi Pelatih Bergaji Tertinggi Kedua di Dunia, Jose Mourinho Kalahkan Jurgen Klopp & Zinedine Zidane
• Inilah Modus Komplotan Pencuri Sepeda Angin di Surabaya Sikat Sepeda Tanpa Pengawasan
Arak-arakan panjang ini bagian dari kegiatan Festival Kenduri Bonorowo, dalam rangka HUT ke-814 Kabupaten Tulungagung.
Mengusung tema Sadjiwo (satu jiwa), kegiatan ini diharapkan menyatukan semua golongan.
Siapa saja bisa bergabung dan mengambil bagian dalam kegiatan ini.
"Kami ingin menyatukan semua komunitas, semua elemen masyarakat Tulungagung," sambung Karsi.
Saking panjangnya bendera, saat ujung depan bendera masuk ke kawasan Telaga Buret, ujung belakang masih berada di jalan.
Ujung depan harus melingkar beberapa kali di area hutan, sampai akhirnya ekor bendera masuk kawasan Telaga Buret.
Setelah semua bagian bendera masuk ke kawasan konservasi ini, ujung depan kembali digulung diiringi lagu Indonesia Pusaka.