Ditemukan 83 Kejadian, Kemarau Panjang Picu Kebakaran di Tulungagung, Terbanyak Karena Sampah
Kejadian kebakaran di Kabupaten Tulungagung sudah 83 kali terhitung sejak bulan Januari 2019 hingga 27 November 2019.
Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kejadian kebakaran di Kabupaten Tulungagung sudah 83 kali terhitung sejak bulan Januari 2019 hingga 27 November 2019.
Angka kebakaran yang terbilang tinggi itu tampaknya dipicu kemarau panjang di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Padahal tahun 2018 lalu kebakaran terjadi hanya 52 kali.
Boleh dikatakan, terjadi kenaikan hingga 59,6 persen.
“Terbukti pada Januari, Februari dan Maret angka kejadiannya hanya 7. Karena saat itu masih ada hujan,” terang Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung, Rakidi, Rabu (27/11/2019).
Sementara, angka kejadian paling tinggi ada di bulan Oktober, sebanyak 21 kejadian.
• Rahasia Trik Sulap 4 Pria Punya Modus Gandakan Uang: Gosok Telapak Tangan & Ubah Abu Rokok Jadi Uang
Kemudian disusul bulan Agustus sebanyak 14 kejadian, dan bulan September 12 kejadian.
Rupanya penyebab kebakaran tertinggi adalah pembakaran sampah.
Akibat pembakaran sampah terjadi 27 kali kebakaran di Kabupaten Tulungagung.
Pembakaran sampah ini mengakibatkan kebakaran yang menyeluruh hingga ke ladang tebu, kandang kambing hingga rumah warga.
“Sampah yang dibakar merembet ke obyek lain. Cuaca panas dan tiupan angin turut membantu terjadinya kebakaran,” sambung Rakidi.
Selain dari pembakaran sampah, penyebab lain dari kebakaran yakni hubungan pendek arus listrik atau korslet.
Korsleting pada aliran listrik menghasil 18 kejadian kebakaran di Tulungagung.
Disusul dengan 10 kejadian kebakaran hutan, sisa api memasak 9 kejadian, kebocoran gas 4 kejadian, api las 2 kejadian, dan belum diketahui penyebabnya 6 kejadian.
Kemudian satu kejadian masing-masing karena lilin, mercon, dupa, sisa gergajian kayu, bahan bakar minyak, oven dan putung rokok.