Tanggul Bengawan Solo di Plumpang Tuban Kembali Amblas, BBWS Bakal Pasang Bronjong
Tanggul Bengawan Solo di Plumpang Tuban kembali amblas. BBWS bakal pasang bronjong.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Tanggul Bengawan Solo yang berada di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, yang amblas selama beberapa bulan terakhir belum selesai diperbaiki.
Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, angkat bicara atas kondisi tanggul.
Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dayat mengatakan, tanggul yang longsor sebelumnya telah ditangani dengan cara pengurukan pedel.
• Mantan Wakil Ketua Umum TITD Kwan Sing Bio Tuban Ditahan, Terjerat Kasus Pemalsuan Dokumen
Namun karena ada faktor lain, menyebabkan tanggul kembali amblas meski tidak signifikan.
"Sudah ditangani dengan pengurukan pedel, namun tanggul kembali amblas," ujarnya kepada wartawan, Kamis (28/11/2019).
Ditambahakannya, dalam minggu ini pihak BBWS akan menunggu kondisi tanah stabil dahulu untuk kemudian dipasang bronjong.
• Tanggul Bengawan Solo Ambles Terus Menerus di Tuban, Pemkab Larang Penambangan Pasir & Sedot Air
Pihaknya dan BPBD Kabupaten Tuban bersama masyarakat, telah melakukan penguatan tanggul sisi luar dengan tumpukan tanah di dalam karung sak.
Selain itu juga meminta agar pengurus HIPPA di sepanjang Bengawan Solo dapat mengajukan ijin pengambilan air di BBWS, dengan tujuan agar alokasi air dapat dikelola.
Sehingga tidak terjadi kekeringan maupun penyedotan secara berlebihan.
• Pendaftar CPNS 2019 Kabupaten Tuban Diperebutkan 6.724 Pelamar, Kuota yang Tersedia Cuma 349
"Sambil menunggu kondisi tanah stabil, kita akan melakukan beberapa hal. Serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut melakukan perbaikan dan tata kelola air," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, panjang titik tanggul di sekitar lokasi yaitu 125 meter.
Namun untuk yang amblas sekitar 80 meter, dengan kedalaman 2,5 meter sampai 3 meter. (Surya/M Sudarsono)
• Pamit ke Sawah, Kakek Tuban Ini Tewas Disengat Ratusan Tawon Ndas, Kematian Fatal Luka Ratusan Titik