Begal Bercelurit Surabaya Ditembak Mati
DETIK-DETIK Begal Sadis Surabaya Putuskan 3 Jari Korbannya Berujung Ditembak, Teman Pelaku Ketakutan
Aksi begal sadis Surabaya tengah menjadi sorotan warga Kota Pahlawan. Simak berita selengkapnya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Aksi begal sadis Surabaya tengah menjadi sorotan warga Kota Pahlawan.
Satu pelaku begal sadis Surabaya itu diketahui ditembak mati polisi.
Pelaku begal sadis Surabaya membuat jari korbannya putus, dan tangan serta kakinya hampir mengalami hal serupa.
Simak berita selengkapnya.
• VIRAL Laka Maut Lumajang, Tiang Listrik Tembus Mobil, Sopir Tewas, Disebut Mirip Final Destination
Para begal sadis Surabaya yang kasusnya baru diungkap itu beraksi di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya, Rabu (4/12/2019).
Satu diantara pelaku membacok korbannya, Slamet Efendi (21) warga Jatiroto Lumajang hingga mengalami luka serius.
Tiga jari tangan kiri korban pun putus, sementara pergelangan tangan kiri dan kaki kanannya nyaris putus.
• PENGAKUAN Pilu Korban Pejabat Bawaslu Ngawi, Dilecehkan di Mobil saat Tugas Luar Kota: Tidak Nyaman
Pelaku begal sadis Surabaya ini adalah M Hartono (32) da Noval Rinaldy.
Pelaku yang ditembak mati itu M Hartono, warga Balongsari Madya Surabaya.
Ia terkena tembakan di bagian dada.
Sedangkan temannya yakni Noval Rinaldy (22) warga Balongsari Surabaya dilumpuhkan kakinya menggunakan timah panas saat sama-sama kabur saat ditangkap.
• TERPOPULER: Ibu di Surabaya Ditinggal Suami karena Bayi Cacat hingga Identitas Pelaku Begal Sadis
M Hartono berhasil membawa kabur motor honda Scoopy hijau bernopol S 4465 BX milik korban yang juga teman perempuan Slamet Efendi, Wiwin Widayati (20) warga Dusun Ngelo, Tuban.
Ia bahkan menjualnya sendiri ke wilayah Madura dan hasilnya dibagi dengan Noval Rinaldy, yang juga turut serta dalam aksinya di Jalan Raya Satelit Selatan itu.
"Pelaku MH, terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur karena membawa senjata tajam saat hendak kami tangkap di seputaran wilayah Balongsari," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Jumat (6/12/2019).

• Anang Hermansyah Marah Besar ke Ashanty Gegara Cilok, Biar Penyakiten!, Endingnya Romantis: Lebay
Hartono sendiri dikenal kejam.
Tiap kali beraksi ia selalu membawa senjata tajam yang diselipkan di balik jaketnya.
"Pelaku MH ini juga selaku eksekutornya. Dia yang kemarin tega menganiaya korban hingga mengalami luka parah, jari putus,pergelangan tangan dan kaki nyaris putus," tambahnya.
Sementara itu, Noval mengaku jika dirinya hanyalah sebagai joki yang membonceng Hartono.
Ia mengaku terpaksa mengikuti Hartono karena juga diancam jika tidak mau mengikutinya.
"Saya cuma ikut-ikutan saja. Saya yang bonceng. Yang turun dan eksekusi ya MH itu," dalihnya.
• Aksi Begal Jalanan di Surabaya Makin Marak, Polisi Imbau Warga Waspada Saat di Tempat Gelap & Sepi
Menurut pengakuan Noval, baru sekali ini mengikuti perintah Hartono.
Ia mengaku ketakutan dengan Hartono.
"Saya takut pak, kalau tidak ikut saya diancam akan dibacok. Saya juga pas kebetulan butuh uang. Jadi saya ikuti saja daripada saya kenapa-kenapa," aku Noval.
Menurut Noval, Hartono dikenal sadis dan berani.
Bukan hanya pada korbannya, bahkan kepada teman sendiri kerap berulah.
"Dia memang dikenal berani dan sadis. Kadang sama teman sendiri suka berantem," tambahnya.
• Nasib Pilu Korban Begal Bercelurit Sadis di Surabaya, Kehilangan 3 Jari Hingga Kaki Kanan Diamputasi
Noval juga mengaku tak tahu kemana motor korban itu dijual.
Sales kartu kredit sebuah bank itu hanya menerima uang Rp 1.200.000 dari hasil kejahatannya bersama Hartono.
"Sumpah saya tidak tahu dijual kemana, setahu saya cuma dibawa ke Madura langsung. Saya dapat jatah 1,2 juta. Itu untuk kebutuhan popok dan susu anak saya yang masih dua bulan. Kerjaan lagi lesu," akunya.
• PENGAKUAN Teman Pelaku Begal Sadis Bercelurit di Surabaya, Terpaksa Ikut Membegal Takut Dibacok Mati
Hasil penyelidikan kepolisian, ada dua belas tempat kejadian perkara (TKP) tempat Hartono beraksi.
Semuanya, berada di wilayah Surabaya,seperti Jalan Lingkar Barat Lakarsantri Surabaya, Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Jalan Kalibokor Surabaya, Samping Utara Masjid Al Akbar Jambangan Surabaya, Jalan Tambak Osowilangon Surabaya, Jalan Raya Kendung Surabaya, Jalan Rungkut Asri Surabaya, Jalan Darmo Permai Surabaya, Jalan Simo Kwagean Surabaya, Jalan Raya Panjang Jiwo Surabaya dan terakhir di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya.
"Ada dua belas tempat kejadian yang kami identifikasi pelakunya menjurus ke tersangka MH ini. Itu kami dapat dari data laporan kejadian dan ciri-ciri pelaku yang disampaikan oleh korbannya," kata Kapolrestaes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.
Dari dua belas TKP itu, aksi terakhir di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya membuat korban bernama Slamet Efendi (21) warga Jatiroto, Lumajang itu mengalami luka bacok sangat parah.
"Korban terkahir pelaku MH mengalami luka bacok serius, jarinya putus, pergelangan tangan nyaris putus dan pergelangan kaki kanannya juga nyaris putus. Inilah bisa kita lihat bagaimana sadinya pelaku ini saat beraksi," tambah Sandi.
• FAKTA-FAKTA Polisi Tembak Mati Begal Bercelurit di Surabaya, Selalu Bawa Sajam & Menjarah di 12 TKP
PENGAKUAN KORBAN
Tanggal 4 Desember 2019 menjadi hari yang tak terlupakan oleh Slamet Efendi.
Bagaimana tidak, ia hampir saja kehilangan nyawa saat aksi para begal bercelurit di Surabaya membacok bagian tubuhnya di Jalan Raya Satelit Selatan, Sukomanungan Surabaya, sekitar pukul 01.00 WIB.
Beruntung, jeritan Wiwin Widayati didengar pengendara dan sekuriti perumahan hingga saudara sepupunya itu dievakuasi petugas ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Kepada TribunJatim.com, Slamet dengan tegar bercerita jika ia tak mengira dua pria yang ingin ditolongnya mencari alamat itu adalah pelaku yang menyasar motor Wiwin.
"Saat itu saya pakai motor Wiwin berboncengan untuk antar dia (Wiwin) ketemu temannya melamar kerja di Citraland. Setelah mau pulang ke kos, tiba-tina ada dua orang itu minta tolong nyari alamat di Dukuh Kupang. Saya antarlah mereka," kata Slamet yang terbaring di ruang perawatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Sesampainya di TKP, tiba-tiba salah satu pelaku yakni Hartono turun memberhentikan laju motor Slamet dan Wiwin.
Sementara pelaku lain, Noval Rinaldy menunggu di atas motor Honda Scoopy abu bernopol L 2963 YZ sebagai sarana yang dipakai.
"Terus ngeluarin pisau penghabisan itu dari jaket belakang. Saya reflek melawan. Saya ditendang sampai motor jatuh. Saya coba pertahankan motor saudara saya itu. Tapi dia (pelaku) malah bacok saya beberapa kali. Saya lupa, sampai benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa saya. Yang Wiwin tak suruh lari dia minta bantuan," katanya.
• UPDATE CPNS 2019, BPK Jadi Satu-satunya Instansi yang Tutup Pendaftaran Hari Ini, Sabtu 7 Desember
Dalam kondisi lemah, Slamet mengalami luka bacok di bagian tangan kirinya tepat di pergelangan tangan hingga tiga jarinya putus.
Tak hanya itu, pergelangan kaki kanannya pun jadi sasaran pelaku Hartono yang tak berbelas kasihan pada korbannya itu.
Kini, Slamet harus merelakan kaki kanan dan jari tangan kirinya hilang SEusai diamputasi.
Tak hanya itu, motor honda scoopy hijau bernopol S 4465 BX milik Wiwin, saudaranya juga raib setelah dijual pelaku ke Madura.
"Kata dokter terpaksa diamputasi agar lukanya tidak menyebar atau infeksi. Saya pasrah, mau gimana lagi. Sudah terjadi," tandas Slamet. (Firman Rachmanudin)
• TERPOPULER: Tampilan Beda Nia Ramadhani Tidur Bareng Anak-anak hingga Potret Masa Lalu Reino Barack