Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan Maut Bus Guru TK di Blitar

15 Guru TK Korban Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Blitar Dipindah ke RSUD dr Iskak Tulungagung

Sebanyak 15 guru TK asal Kabupaten Tulungagung menjadi korban kecelakaan bus di Kesamben Blitar, dipindah ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
SURYA.CO.ID/DAVID YOHANES
Proses pemindahan guru TK yang menjadi korban kecelakaan bus, dari RSUD Wlingi ke RSUD dr Iskak Tulungagung. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 15 guru TK asal Kabupaten Tulungagung menjadi korban kecelakaan bus di Kesamben Blitar, dipindah ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Pemindahan ini atas usul Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, untuk memudahkan keluarga yang merawat.

Sembilan di antara dalam kondisi yellow (cukup berat), dan enam sisanya dalam kondisi hijau.

Menurut Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak, M Rifai, para pasien tiba sejak Sabtu (7/12/2019) siang hingga Minggu (8/12/2019) dini hari.

"Kami sudah rapat dan tangani sesuai dengan kondisi mereka," terang Rifai.

Sebagain pasien sempat langsung pulang oleh keluarganya.

Kunjungi Surabaya, Menteri PPPA Apresiasi Pemkot Atas Program Pahlawan Ekonomi Bagi Perempuan

Namun, karena merasa kondisinya belum membaik, mereka memilih memeriksakan diri ke RSUD dr Iskak.

Dua diantaranya sekedar dilakukan observasi tanpa masuk ruang perawatan, enam sudah diperbolehkan pulang, tujuh masih di ruang perawatan.

"Yang sudah membaik langsung pulang. Kondisinya memang tidak seberapa," tutur Rifai.

Cucu Bung Karno Sebut Whisnu Sakti Buana Kader Terbaik PDIP yang Bisa Gantikan Wali Kota Risma

Kabag Humas Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro mengatakan, belum semua pasien bisa dipindah ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Terakhir masih ada 19 guru TK yang masih membutuhkan perawatan lanjutan di RUSD Wlingi.

Tiga diantaranya luka berat dan harus melakukan CT scan.

"Pasien yang diperbolehkan pulang tetap dipantau. Jika ada kondisi darurat di rumah, diminta menghubungi RSUD dr Iskak," ujar Galih.

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Fabian Anugerah Trans yang mengangkut rombongan guru dan kepala sekolah TK dari Tulungangung mengalami kecelakaan maut di Kesamben Blitar, Sabtu (7/11/2019).

Hingga Sabtu sore, polisi belum menentukan penyebab kecelakaan yang menewaskan lima orang itu.

ALASAN Untung Habisi Nyawa Kekasih Gelapnya dengan Bantal di Kamar Kos, Kesal Terus Dimintai Uang

Namun dari keterangan para saksi mata di lapangan yang dikumpulkan TribunJatim.com di lapangan, diperoleh urutan kejadian atau kronologi kecelakaan sebagai berikut.

1. Bus Fabian Anugerah Trans yang dikemudikan Miftahul Huda (40) warga Tulungagung itu berangkat sekitar pukul 05.00 WIB.

2. Sekitar pukul 07.00 bus melaju dari arah barat atau sudah melewati Pasar Kesamben.

3. Sampai di Jembatan Kali Judel, yang jalannya lurus namun menurun itu, laju bus mendadak membanting ke kanan atau memakan badan jalan kalau dari arah berlawanan.

4. Diduga bus hendak menghindari sebuah truk tronton yang mogok di atas jembatan sejak Jumat (6/11/2019) sore.

Untuk diketahui, jembatan itu punya panjang 15 meter dan lebar 8 meter, sehingga bus Fabian Anugerah Trans menutup badan jembatan yang tersisa separo. 

5. Tak disangka, dari arah berlawanan, melajulah Ridwan (54), penjual bakso, mengendarai sepeda motor.

6. Tabrakan tak terhindarkan. Ridwan dan motornya terpelanting masuk sungai, sedangkan bus menambrak pembatas jembatan dan langsung terjun ke sungai yang sama.

Serius Maju Pilwali Surabaya 2020, Nawardi Siap Naikkan Gaji Ketua RT dan RW 100 Persen

"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.

Nasib bus Fabian Anugerah Trans berakhir dengan kepala menghunjam ke badan sungai yang dalamnya tak sampai 50 cm itu.

"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah. Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP kecelakaan itu.

Tak berselang lama, warga sekitar berdatangan untuk melakukan pertolongan.

Namun tidak mudah bagi warga mengeluarkan para penumpang dari badan bus yang ringsek bagian depannya itu.

Mereka harus lebih dulu membuat jalan setapak agar bisa turun ke sungai yang kiri kanannya diapit tebing itu.

Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.

Pria 71 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk di Benowo, Jatuh dari Loteng Rumahnya karena Gangguan Jiwa

"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka. Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.

Untuk bisa keluar dan naik ke atas jembatan, mereka harus ditandu satu per satu, dengan medan yang curam dan licin.

Dugaan warga, penumpang yang tewas itu karena terbentur saat bus itu terpelanting dan menukik ke sungai, kemudian tertindih dengan penumpang lainnya.

"Sebab, bus itu jatuh ke sungai, dengan benturan keras karena selain menabrak pembatas jembatan, juga terbentur bebatuan. Di saat kondisi seperti itu, penumpangnya pasti berhampuran di dalam bus, kemudian saling berbenturan," paparnya.

Bus wisata Fabian Anugerah Trans, yang mengangkut rombongan guru TK Tulungagung terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Sabtu (7/12/2019) pagi.
Bus wisata Fabian Anugerah Trans, yang mengangkut rombongan guru TK Tulungagung terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Sabtu (7/12/2019) pagi. (SURYA/IMAM TAUFIQ)

Daftar nama korban tewas 

  1. Ny Naksa Bandi (54) kepala sekolah TK
  2. Ny Siti Fatimah (40) kepala sekolah TK
  3. Ny Kasiaten (42) kepala sekolah TK
  4. Ny Anita (32) kepala sekolah TK
  5. Ridwan (54) pengendara motor

Sementara, nama-nama korban luka sebagai berikut

  1. Yuli Arini (40)
  2. Sasa (4),
  3. Neni,
  4. Siti Fatimah,
  5. Suratni,
  6. Yuli Kartika,
  7. Esti Widi Astutik,
  8. Diana Karmiasari,
  9. Yasmini, Endang,
  10. Santi,
  11. Tri Sulistyowati,
  12. Diah Cristia,
  13. Qomariah,
  14. Yularni,
  15. Binti Eni Setyowati,
  16. Siti Aminah,
  17. Tri Winarsih,
  18. Sudomo,
  19. Riyanto
  20. Miftakhul Huda (sopir bus)

Informasinya, para ppenumpang bus itu, rata-rata kasek TK, yang hendak bereaksi wisata Taman Kurma, Pasuruan. Mereka berangkat dari Tulungagung pukul 05.00 WIB.

"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah, sehingga belum sempat dievakuasi," kata AKP Amirullah Hakim, Kasat Lantas Polres Blitar.

"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi. Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul. (David Yohanes/Imam Taufiq)

Identitas Mayat Pria yang Tengkurap di Bawah Jembatan Dusun Kungkuk Batu, Diduga Mabuk Minuman Keras

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved