Bayi di Mojokerto Lahir Tanpa Anus, Kondisinya Memprihatinkan, Keluarga Kelimpungan Bayar Perawatan
Bayi di Mojokerto lahir tanpa anu, kondisinya memperihatinkan. keluarga kelimpungan bayar perawatan
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMOJOKERTO.COM, MOJOKERTO - Naufal Putra Aditya, bayi laki-laki berusia 1 bulan dilahirkan cacat tanpa anus (Atresia Ani) di Mojokerto.
Anak pertama Risky Junianto (25) dari istrinya Nanik Mariyati (34) warga lingkungan Randegan RT4/RW02, Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota Mojokerto kini kondisinya memprihatinkan.
Risky mengatakan tidak menyangka anak pertamanya itu dilahirkan tidak memiliki lubang anus.
• Perbaikan Wajah Sumbing Bayi Dina Oktavia Ditangani di RSUD Dr Soetomo, Begini Penjelasan Dokter
Saat itu anaknya dilahirkan Bidan pada Rabu (6/11/2019) pukul 15.00 WIB.
"Setelah pulang dari Bidan anak saya habis minum ASI langsung muntah dan badannya panas malem hari Kamis baru ketahuan kalau anak saya tdak memiliki lubang anus," ujarnya di kediamannya, Selasa (10/12/2019).
Dikatakannya, karena kondisi anaknya kurang sehat itu akhirnya di rawat di RS Basoeni.
• Polisi Kantongi Nama Ayah Biologis Bayi yang Dilahirkan Siswi SMK Madiun di Kamar Mandi Rumahnya
Pihak rumah sakit menyarankan supaya anaknya dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk tindakan lebih lanjut.
"Anak saya di rujuk ke RS Soetomo pada hari Jum'at pukul 13.00 WIB pada 8 November kemarin," jelasnya.
Ia menjelaskan, dokter melakukan observasi untuk membuat saluran pengganti lubang anus.
• REAKSI Sekolah Soal Siswi Cantik Mabuk Berjoget di Mojokerto, 1 Hal Jadi Sebab SF Ikut Pesta Miras
Selama enam hari anaknya di rawat di RSUD Dr Soetomo.
"Sekarang sudah dioperasi dibuatkan lubang melalui perut kiri untuk buang air besar (BAB) jadi setiap hari harus pakai kantong buat tempat kotorannya. Nanti lima atau enam bulan lagi akan dioperasi lagi," ungkapnya.
Masih kata Risky, ia sempat kelimpungan lantaran membayar biaya perawatan anaknya secara mandiri.
• Mojokerto Bakal Gelap Selama 10 Jam Besok, PLN Lakukan Perbaikan Layanan, Ada 12 Desa Terdampak
Ia bersama istrinya sudah berupaya minta surat keterangan tidak mampu ke Dinas Sosial dan Dinas kesehatan Kota Mojokerto.
Namun dinas terkait tidak bisa membantu alasannya karena status anaknya bersama keluarganya baru pindah kependudukan di Kota Mojokerto.
Ia bersama istrinya berniat membuat kartu BPJS tapi masih berpikir panjang lantaran tarif naik dua kali lipat apalagi masih mempunyai tanggung utang biaya rumah sakit.
• VIRAL VIDEO Siswi Cantik Mabuk Asyik Berjoget di Cafe di Mojokerto, Seragamnya Basah Saat Joget
"Biaya rumah sakit Rp 20 juta akhirnya saya cari pinjaman ke tetangga buat biaya anak saya. Sepulang dari rumah sakit saya mau buat kartu KIS tapi kata pihak Puskesmas Kedundung belum bisa dikarenakan belum ada setahun di Kota Mojokerto," keluhnya.
Ia mengaku keberatan menanggung penuh biaya perawatan anaknya di rumah sakit.
Bebannya semakin bertambah karena kebutuhan perawatan anaknya memakai kantong saluran anus yang harga satuan senilai Rp 68.500.
• Warga Mojokerto Takut Disengat Lebah, Sarang Tawon Vespa di Pekarangan Dievakuasi Petugas Damkar
Apalagi pekerjaannya sebagai kuli bangunan tidak menentu Rp 80 ribu hingga Rp 80 ribu perhari.
"Gaji kuli bangunan tidak tentu itupun cukup buat beli kantong anak saya satu biji mahal, satu minggu terkadang habis empat sampai 5 kalau kantongnya pas kebetulan bagus satu bisa habis 3 kantong," pungkasnya.
Ditambahkannya, ia sangat berharap ada bantuan dari pemerintah setempat untuk kesembuhan buah hatinya.
"Harapan saya nanti ingin anak saya bisa kembali normal seperti anak lainnya," tutupnya. (Surya/Mohammad Romadoni)
• Aksi Heroik Polisi Bantu Wanita Bojonegoro Melahirkan Bayi di Pinggir Jalan Diganjar Penghargaan