Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sungai Kali Lamong Diuruk, Nelayan Gresik Protes Tidak Dapat Pemasukan, Banjir Sulit Surut!

Bantaran sungai Kali Lamong diuruk, nelayan Gresik protes sama sekali tidak bisa memperoleh pemasukan dan air banjir susah surut.

Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/Sugiyono
PENGURUKAN - Nelayan Desa Prambangan Kecamatan Kebomas Gresik protes pengurukan Sungai Kali Lamong di wilayah Romokalisari Benowo Surabaya yang berdampak pada arus perahu nelayan tidak bisa melintas, Rabu (11/12/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Nelayan di bantaran Kali Lamong, Kecamatan Kebomas Gresik protes terhadap pengurukan sungai, Rabu (11/12/2019).

Aksi protes tersebut disebabkan perahu para nelayan tidak bisa melintas, sehingga mereka tidak bisa menangkap ikan dan tidak ada pendapatan.

Keluhan itu disampaikan beberapa nelayan di Dusun Napes, Desa Prambangan Kecamatan Kebomas Gresik.

Hasil Persela Vs PSS Sleman 1-0, Gol Sugeng Efendi Buat Laskar Joko Tingkir Lanjutkan Tren Menang

Mau Buang Sampah, Pria Ini Tewas Seketika Jatuh dari Lantai 4 Rumah yang Lagi Dibangun di Surabaya

Pasalnya, ada proyek pengurukan Kali Lamong di wilayah Gendong, Romokalisari Benowo, Surabaya, beberapa hari kemarin.

Dari proyek pengurukan di wilayah Romokalisari Benowo Surabaya itu, sebagian Sungai Kali Lamong di wilayah Prambangan Kecamatan Kebomas Gresik sudah dangkal.

Akibatnya, perahu nelayan tidak bisa melintas. Itulah yang memicu para nelayan protes.

Putusan Gugatan Ikan Mati Massal di Sunga Brantas Ditunda, Ecoton Optimis Bakal Dikabulkan

Harga Kebutuhan Rumah Tangga Nelayan di Jatim Alami Kenaikan Pada November 2019, Ini Penyebabnya

"Kemarin nelayan protes ke kontraktor yang menguruk sungai. Setelah diprotes baru akan dikeruk kembali," kata Sukandar, warga Napes, Desa Prambangan Kecamatan Kebomas Gresik sambil memperbaikinya perahunya.

Dampak dari pengurukan Sungai Kali Lamong itu, diantaranya pendapatan nelayan tidak dapat penghasilan sama sekali, sebab perahu yang digunakan mencari ikan tidak bisa melintas.

Terpaksa harus libur tiga hari menunggu pengerukan sungai kembali normal. Dampaknya, para nelayan tidak ada pendapatan dari hasil nelayan.

Jelang Masa Angkutan Nataru 2019/2020, PT KAI Cek Kesiapan, Inspeksi ke Berbagai Wilayah Pulau Jawa

Sinopsis Film The Last Stand, Tayang di Bioskop TransTV Rabu 11 Desember 2019 Pukul 23.00 WIB

Sungai kali lamong 2
Nelayan Desa Prambangan Kecamatan Kebomas Gresik protes pengurukan Sungai Kali Lamong di wilayah Romokalisari Benowo Surabaya yang berdampak pada arus perahu nelayan tidak bisa melintas, Rabu (11/12/2019).

Padahal sebelumnya, rata-rata pendapatan setiap hari dari menangkap ikan di muara Sungai Kali Lamong mencapai Rp 500.000.

"Tiga hari ini sudah tidak menangkap ikan, ya tidak ada pemasukan. Rata-rata sekali melaut bisa dapat lima ratus ribu," imbu Sukandar.

Menurut Sudarsono, warga Napes Kelurahan Prambangan Kecamatan Kebomas Gresik, pengurukan Sungai Kali Lamong itu tidak hanya mengganggu pendapatan para nelayan, tapi juga ancaman banjir saat musim hujan.

Hujan Deras & Angin Kencang, Pohon Sengon Tumbang Timpa Bengkel Tambal Ban Hingga Rusak di Blitar

Dua Dari Empat Tahanan Kabur Polresta Malang Berhasil Dibekuk, Asal Mula Gergaji Masih Jadi Misteri

Selani itu, air banjir sulit surut, sebab sungainya diuruk.

Dari pengurukan itu, nelayan sangat menyayangkan sikap pemerintah yang memberi izin.

"Kok bisa Sungai Kali Lamong diuruk. Itu jelas sudah puluhan dump truk buang urukan ke sungai. Dampak jangka panjangnya salah satunya ya saat banjir dan ke nelayan," kata Sudarsono.

BREAKING NEWS : Angin Puting Beliung Terjang Bangkalan, Satu Motor Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Viral di Medsos: Kisah Unik Louisa Eripse Jadi Satu-satunya Penumpang di Pesawat Philippine Airlines

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved