Jawab Kritikan Soal Pendidikan, Rhenald Kasali Luncurkan Buku Series on Education
Jawab Kritikan Soal Pendidikan, Rhenald Kasali Luncurkan Buku Series on Education
Demikian pula ketika nilai-nilai luhur Pancasila dianggap mulai luntur, diperbanyaklah pelajaran agar murid-murid hafal sila-sila dan butir-butir Pancasila. "Padahal, yang mesti diperkuat adalah pondasi dan karakter sejak usia dini," katanya.
Dalam Metode Sentra, ada permainan peran, yakni bermain peran besar dan bermain peran kecil. Kelihatannya sederhana, anak-anak bermain menjalankan peran berbagai profesi seperti dokter, guru, pemadam kebakaran, maupun orang tua.
Padahal, jika diarahkan dan didesain dengan benar, permainan peran ini tidak hanya bisa melatih daya kreativitas dan intelektualitas siswa, tetapi juga melatih siswa untuk menjalani perannya nanti dalam kehidupannya. "Kuncinya adalah membangun karakter anak," jelasnya.
Dengan bermain peran, anak belajar bagaimana berkomunikasi, berinteraksi, saling berbagi, saling menghargai, memupuk empati, bertoleransi, menekan ego ingin menang sendiri, belajar berpikir kritis, menganalisa, dan memecahkan masalah yang dihadapi, hingga belajar mencapai tujuan bersama melalui kolaborasi.
Ini adalah nilai-nilai dasar yang membentuk seseorang. Jika nilai-nilai dasar itu tidak diajarkan sejak dini, anak-anak bisa tumbuh menjadi remaja yang beringas. Setiap menghadapi permasalahan, tidak diselesaikan dengan cara komunikasi penuh empati dan kreatif mencari solusi, tapi dengan ego tinggi. Akibatnya, tawuran pelajar pecah di mana-mana.
Saat umurnya bertambah, sosok itu berpotensi menjadi manusia yang tak menghargai toleransi, egonya tinggi, ingin mencapai tujuan dengan instan, menghalalkan segala cara untuk mengejar keinginan, menjatuhkan dan memfitnah orang lain, mudah terpengaruh dan ikut menyebarkan hoax karena daya nalarnya lemah.
"Tentu, kita tidak ingin anak-anak kita melalui masa kecilnya tanpa diisi dengan nilai-nilai dasar yang menjadi bekal berharga dalam hidupnya. Tentu, kita tidak ingin anak remaja kita tumbuh menjadi sosok yang beringas, hobi tawuran, dan terjerat narkoba. Tentu, kita tidak ingin anak-anak kita menjadi orang dewasa yang intoleran, ingin menang sendiri, dan tidak mandiri," urainya.
Karena itulah, Rhenald menyerukan agar gelombang perubahan digerakkan untuk mereformasi dunia pendidikan di Indonesia. Skor PISA yang rendah tak bisa diatasi dengan cara-cara instant. Butuh perbaikan mendasar dalam proses belajar mengajar.
"Perbaikan harus dimulai dari pendidikan usia dini. Sebab, inilah fase paling krusial dalam pembentukan pondasi karakter yang akan menentukan sosok manusia seperti apa yang akan dilahirkan oleh sistem pendidikan kita," tutup Rhenald.