Kisah Tragis 'Sehidup Semati' Sejoli Jember Tewas di Gubuk Hutan, Suami Kaku, Istri Pun Mengenaskan
Pasangan suami istri ini adalah pasangan yang berasal dari Dusun Punco Desa Curahtakir Kecamatan Tempurejo, Jember.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah cerita tragis sepasang suami istri di Jember yang meninggal dunia di area hutan.
Pasangan suami istri ini adalah pasangan yang berasal dari Dusun Punco Desa Curahtakir Kecamatan Tempurejo, Jember.
Keduanya ditemukan meninggal dunia di area thethelan, atau lahan garapan di kawasan hutan Perhutani KRPH Curahtakir.
Suami dan istri yang meninggal di hutan di Jember itu bernama Mudak alias Pak Nur (75), dan Sunamu alias Bu Nur (74).
Mudak diketahui meninggal dunia pada Kamis (12/12/2019) malam.
Sedangkan jasad Sunamu ditemukan pada Jumat (13/12/2019).

Simak ulasan selengkapnya.
Meninggalnya pasangan suami istri tersebut ternyata bukan karena korban kejahatan.
Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto membenarkan peristiwa tersebut.
Peristiwa itu dilaporkan ke pihak Polsek Tempurejo pada Jumat (13/12/2019).
Menurut keterangan Suhartanto, Mudak meninggal dunia pada Kamis (12/12/2019).
Jasadnya ditemukan keluarga di gubuk di lahan garapnya di kawasan hutan tersebut.
• VIRAL Kemunculan Oarfish Langka di Kepulauan Selayar, Disebut Tanda Gempa Tsunami, LIPI Buka Suara
"Jasad sang suami yang berusia 75 tahun ditemukan di gubuk."
"Diduga, dia meninggal dunia karena kedinginan, dan ada riwayat sakit."
"Kemarin sore memang hujan deras melanda daerah Tempurejo, termasuk Curahtakir."
"Kemungkinan, si kakek ini meninggal dunia kemarin sore," ujar Tanto, panggilan akrab Suhartanto, Jumat (13/12/2019).
Jasad Mudak diketahui oleh keluarga yang mencarinya.
Keluarga pasutri sepuh itu mencari ke lahan thethelan karena hingga waktu Maghrib tiba, keduanya belum pulang.

Biasanya, sore hari keduanya sudah pulang.
Akhirnya keluarga mencari ke gubuk di lahan thethelan mereka.
Di gubuk itu, keluarga menemukan tubuh Mudak sudah kaku.
Lelaki sepuh itu sudah meninggal dunia.
Tetapi warga tidak menemukan Sunamu, istri Mudak yang seharusnya ada bersamanya.
• Viral di WhatsApp (WA) Dua Wanita Muda Keramas Sambil Naik Motor, Lengkap dengan Ember dan Gayung
Sunamu juga tak terlihat dimanapun di sekitar gubuk tempat mereka biasa beristirahat.
Misteri kehilangan Sunamu membuat keluarga pun mengerahkan tenaga untuk menemukannya.
Keluarga dibantu warga setempat lantas mengevakuasi jasad Mudak.
Setelah itu, warga juga berusaha mencari Sunamu, tetapi malam itu tidak ditemukan.
• PENGAKUAN Pengoplos dan Pemasok Miras Tewaskan Warga Lamongan, Seumur Hidup Saya Sebagai Pemabuk
Akhirnya pencarian terhadap Sunamu diteruskan Jumat (13/12/2019) pagi.
Pada akhirnya, Sunamu ditemukan dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
Warga menemukan Sunamu terjatuh di tanah berlumpur dan becek akibat hujan deras hari sebelumnya.
Sunamu juga ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.
Suami dan istri yang telah sepuh itu pada akhirnya meninggal dunia di rentang waktu yang tidak berjarak lama.

"Jasad sang istri ditemukan di jarak sekitar 100 meter dari gubuk mereka.
"Dia terjatuh di tanah yang berlumpur."
"Dimungkinkan, sang istri ini mau pulang mencari bantuan tetapi jatuh juga," imbuh Tanto.
Pihak kepolisian tidak mendapati ada tindakan kekerasan di tubuh pasutri tersebut.
Jasad Mudak dimakamkan malam itu juga, sedangkan Sunamu dimakamkan, Jumat (13/12/2019). (Sri Wahyunik/Surya)
• Razia Kamar Kos, 6 Pasangan Bukan Suami Istri Tinggal Bersama, Ada yang Terindikasi Konsumsi Narkoba
PENEMUAN Mayat Nenek 72 Tahun di Lamongan, Seminggu Hilang Tewas di Hutan, Terkuak Dugaan Penyebab
Sesosok mayat ditemukan oleh warga Tunggunjagir Kecamatan Mantup, Lamongan, Jawa Timur.
Mayat tersebut ditemukan tewas di tengah hutan.
Mayat tersebut ditemukan oleh saksi bernama Aris Suyanto, warga di sekitar Desa Gempolmanis, Sambeng, Lamongan pada Sabtu (9/11/2019).
Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, ternyata, jasad korban tersebut adalah Sari (71) warga Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Lamongan, Jawa Timur.
Proses penemuan mayat nenek Sari cukup mengejutkan warga sekitar.
Ditelusuri, nenek Sari (71) ini ternyata sudah sepekan meninggalkan rumahnya.
Penemuan jasad itu lokasi tepatnya ada di petak 26 c RPK Kasah Desa Gempolmanis Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan.
Aris Suyanto, saksi yang menemukan jasad, melihat dari jauh gundukan aneh yang ada di sekitar jasad.
Menurut saksi Aris Suyanto, Ia mendapati jasad korban ternyata sudah dikerumuni semut hutan.
Tak hanya semut saja, jasad nenek Sari sudah mengeluarkan belatung juga.
• Video Pria Surabaya Nodai Gadis SMP di Lahan Kosong Tak Sengaja Viral, Salah Kirim Berujung Petaka
"Saya takut, saya kembali berlari sambil berteriak minta tolong," kata saksi kepada polisi.
Aris berpapasan dengan sakai Atrup dan Susilo.
Mereka bertiga sepakat melaporkan temuannya ke perangkat Desa Gempolmanis dan diteruskan ke Polsek Sambeng.
Dari keterangan menantu korban, Susilo, mertuanya itu setiap hari tinggal serumah dengannya.
"Pekerjaan sehari hari mencari batu untuk dijadikan krecak (batu cor, red)," kata Susilo.
Namun sudah hampir setahun, korban menderita lupa ingatan, pikun.
Sebelum meninggal, korban meninggalkan rumah sejak hari Minggu, (3/11/ 2019) dan tidak kembali pulang sampai ditemukan sudah meninggal dunia. (Hanif Manshuri/Surya)