Tiga Warga Sampang Madura Ditipu Oknum Penyalur TKI, Lapor ke Polda Jatim, Bawa Bukti Transfer
Ketiga korban penipuan jasa penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) palsu, TH, HMD, dan HNF membuat laporan resmi ke Mapolda Jatim.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Empat orang ini berharap bisa bekerja di luar negeri yaitu di Makkah.
Namun, harapan itu pupus setelah mereka menjadi korban penipuan penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Tiga dari empat orang yang menjadi korban penipuan penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah warga Sampang, Madura.
Setelah membayar lunas, mereka menemukan kejanggalan.
Ya, keempat orang itu berangkat dari Jakarta malah terlantar.
Hingga pada akhirnya mereka sadar telah ditipu oknum penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Alhasil, mereka pulang dengan tangan hampa.
• Christmas Autoland 2019, PT UMC & PT SIS Siapkan Penawaran Menarik Jelang Natal dan Tahun Baru
• Polda Jatim Kantongi Berkas Perjanjian Kontrak Kerja Pembangunan SDN Gentong Pasuruan
Tiga orang warga Robatal, Sampang itu berinisial TH, HMD, dan HNF.
Ketiga korban penipuan jasa penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) palsu, TH, HMD, dan HNF membuat laporan resmi ke Mapolda Jatim.
Mereka melaporkan seorang pria berinisal AEA (35) warga Bogor Jabar, ke Mapolda Jatim, atas dugaan penipuan berkedok penyedia jasa TKI ke luar negeri.
Laporan mereka diterima langsung oleh pihak SPKT Polda Jatim, kemudian diteruskan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, Jumat (13/12/2019).
• Dapatkan Promo Menarik, Beli Yamaha FreeGo di Jawa Timur, Cuma Segini Uang Muka dan Cicilannya!
• Sambut Hari Ibu, Dispora dan DWP Kota Surabaya Gelar Fun Run 2019 Khusus Perempuan, Ini Rutenya!
Mereka datang membuat laporan dengan menyertakan sejumlah alat bukti yang meliputi rekening koran, Foto KTP terlapor, bukti transfer, dan bukti layar tangkap ponsel berupa transkip percakapan.
Laporan resmi dari ketiga korban diterima oleh Ditreskrimum Polda Jatim dengan tanda bukti Lapor bernomor TBL/1103/XII/2019/UM/JATIM.
• 8 Mobil Supercar Parkir di Polda Jatim, Diduga Terganjal Dokumen Resmi Kendaraan Mewah, Punya Siapa?
• Persik Kediri Kebanjiran Pelamar untuk Posisi Pelatih Kepala

"Alhamdulillah kami (kemarin) sudah resmi mendapatkan Tanda Bukti Lapor Polisi," kata perwakilan keluarga korban, M Samsul Arifin saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (14/12/2019).
M Samsul Arifin berharap banyak kepada pihak penyidik Ditreakrimum Polda Jatim agar segera menangkap terlapor dan mengungkap kasus tersebut.
"Saya pasrahkan dan percaya kepada pihak kepolisian untuk bisa memanggil dan memproses terlapor," jelas M Samsul Arifin.
M Samsul Arifin menduga, korbannya bukan ketiga kerabatnya saja, namun ada juga orang lain orang dari Malang.
"Ada yang telpon saya juga ketika saya berniat melaporkan AEA, orang Malang," tutur M Samsul Arifin.
M Samsul Arifin berharap AEA dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk membayar ganti rugi yang dialami para korban.
"Harapan saya, terlapor diproses secara hukum dan mengganti segala kerugian para korban," pungkasnya.
• Persik Kediri Bakal Cari Pelatih Lokal Baru untuk Liga 1 2020
• Upacara Pelepasan Komandan Lanud Muljono Surabaya Berlangsung Meriah dan Guyub
Di pihak lain, pendamping atau saudara korban, Fauzan menjelaskan, awal mula kasus itu muncul sekitar awal Bulan November 2019.
Keempat korban mengenal AEA dari seorang kerabat mereka yang telah bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
"Kakaknya Hamdan yang jadi TKI, punya teman namanya Budi. Budi itu merekomendasikan, dan ngasih nomor mereka ke sini AEA. Mereka komunikasi sama AEA itu," katanya pada awakmedia di Mapolda Jatim, Rabu (11/12/2019).
Kepercayaan mereka pada AEA makin mantap, setelah mendengar testimoni dan kesaksian kerabatnya yang bekerja di luar negeri, bahwa sosok AEA dikenal mampu mempekerjakan orang ke luar negeri.
"Karena dianggap kenal katanya budi itu juga tahu kalau memang Abdullah ini agen yg sering ngirim TKI TKI," jelasnya.
Setelah mantap dengan kesaksian itu, keempat korban yang berkeinginan menyambung hidup dengan bekerja sebagai TKI, lantas mengiyakan permintaan AEA yang mewajibkan mereka menyetor sejumlah uang.
Per kepala dimintai Rp 18 Juta untuk biaya segala fasilitas tetek bengek yang akan mereka dapat selama bekerja di Arab Saudi.
• 5 Fitur Keselamatan Aktif Wuling Cortez CT, Punya Fungsi Sebagai Penyeimbang Performa, Simak!
• Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Ajak Anak Muda Ambil Peran dalam Pembangunan Kota Surabaya
"4 orang, 18 juta per orang. Berangsur melalui transfer, Rp 72 Juta," terangnya.
Fauzan mengungkapkan, cara AEA dalam mempengaruhi korbannya terbilang berani.
AEA mendesak keempat korban itu untuk segera menyetorkan sejumlah uang Rp 18 Juta ke dua nomor rekening yang berbeda yakni rekening atas nama AEA dan seorang wanita berinisial DSD.
"Jadi mereka gak sampai satu bulan didesak 'ayo ayo cepat transfer karena tanggal 1 Desember 2019 harus sampai Mekkah' gitu," ujarnya.
Setelah uang yang diminta AEA telah ditransfer hingga lunas, para korban lantas dijanjikan berangkat dari Bandar Udara di Jakarta, Kamis (28/11/2019) silam.
Setibanya di ibukota pada dini hari itu, keanehan yang memantik kecuriagaan mereka lantas muncul.
"Ketika 4 orang ini sudah tiba di Jakarta subuh. Nelpon dan WhatsApps (WA) ke dia gak dibalas balas,"
Menurut Fauzan, keempat korban sempat hidup terkatung-katung selama kurun waktu sepekan di ibukota.
"Cuma ada perempuan yang minta paspor dan diajak tidur di kosan. Mereka gak mau takutnya disuruh bayar. Akhirnya tidur di masjid. Untungnya gak lama ditolong sama saudaranya," tuturnya.
Akhirnya meskipun menahan rasa malu, dua diantara mereka, yakni Tohir dan Hanafi memutuskan untuk kembali ke Sampang Madura.
"Jadi seminggu terlantar di Jakarta. Pulang kemarin, kami siapkan berkas, langsung ke Polda Jatim," terangnya.
"Satunya (Hamdan) udah diperjalanan pulang ke Madura. Satunya orang Bondowoso (Samsul) masih disana (Jakarta), nanti mau pulang," pungkasnya.
• Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Nongkrong Bareng Karang Taruna, Serap Gagasan Anak Muda Surabaya
• Disperindag Jawa Timur Jamin Stabilitas Harga Sembako Jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020