Brimob Tersambar Petir
Percakapan Terakhir Bripda Fredi dan Kakaknya Sebelum Tewas di Gunung Ringgit, Minta Pulsa, Firasat?
Inilah percakapan terakhir Bripda Fredi Kusbiantoro (23) dengan kakaknya sebelum peristiwa anggota Brimob tersambar petir.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Sebelumnya, setelah lulus dari SMKN Jenangan pada tahun 2015, Fredi sempat mendaftar untuk menjadi TKI di Korea, seperti dirinya.
Namun, pada saat itu tidak ada pemberangkatan TKI untuk ke Korea.
Hingga akhirnya, ia mengarahkan Fredi untuk mencoba mendaftar Scaba Polri, pada 2015, namun gagal.
• DETIK-DETIK 8 Brimob Tersambar Petir di Gunung Ringgit Pasuruan Saat Hujan Deras, 3 Nyawa Melayang
Hingga pada 2016, Fredi belum bekerja karena tidak ada pemberangkatan TKI dari Ponorogo ke Korea.
Djatmiko pun kembali menyarankan agar Fredi mencoba kembali mendaftar menjadi anggota polisi, dan akhirnya diterima pada 2016.
"Pada saat itu, Polda Jatim ada program, meminta agar 100 orang anggota Sabhra termausk adik saya, masuk ke Brimob," katanya.
Djatmiko mengatakan, dari seluruh keluarga besarnya, mertuanyalah atau ibu Fredi yang tampak sangat terpukul dan bersedih.
Begitu juga dengan istrinya.
"Ibu dari kemarin nangis terus menerus. Kalau istri saya sudah sedikit bisa mengiklhaskan," imbuhnya.
Mewakili keluarganya, Djatmiko meminta maaf apabila almarhum Fredi pernah berbuat kesalahan baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.
Ia juga meminta doa, agar adik iparnya diterima amal ibadahnya dan masuk surga.
• VIDEO VIRAL Istri Tega Pukuli Suami Stroke Pakai Tongkat, Emosi Soal BAB & Bahas Pisah: Bayar Rp1 M!
Pacar Bripda Fredi Kusbiantoro Hadir
Tepat pukul 12.23 WIB, iring-iringan mobil membawa jenazah Fredi Kusbiantoro tiba.
Di depan rumahnya, tampak ratusan anggota kepolisian dari berbagai kesatuan berada di lokasi untuk mengikuti upacara pemakaman yang dilakukan secara dinas kepolisian.
Saat peti mati bercat putih berselimut bendera merah putih dikeluarkan dari kereta merta, mulai terdengar jeritan dan isak tangis dari keluarga.