Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang 15 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Minggu Kelabu 26 Desember 2004
Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang 15 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Minggu Kelabu 26 Desember 2004.
Di beberapa tempat bumi bahkan terbelah, ada yang memancarkan air.
• 5 Keajaiban Saat Tragedi Tsunami Aceh, dari Kokohnya Rumah Ibadah Sampai Kisah Pilu Wanita Hilang
Air mata duka
Pagi itu, masyarakat terpaku pada gempa tektonik yang menggoyang daratan Provinsi Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,4 pada Skala Richter.
Sebagian warga tampak menyelamatkan barang-barang dan harta benda lainnya dari goyangan gempa.
Suara meringis dan tangis terdengar di beberapa tempat.
• Bencana Dahsyat Tsunami Aceh 2004, Begini Kondisi Serambi Mekkah Sesaat Sesudah Tsunami dan Kini
Begitu pula kalimat-kalimat spiritual, "Lailahailallah, lailahaillallah, lailahailallah, terdengar dari ucapan orang-orang.
Ketika itu, ada korban yang terjepit dan ada pula yang tertimbun reruntuhan.
Tidak cuma itu, yang selamat pun masih harus bersusah payah berupaya membantu orang-orang yang terluka, yang terkena musibah.
• 13 Tahun Bencana Tsunami Aceh, Warga Gelar Zikir Bersama, Doakan para Korban hingga Palestina
Para pedagang di banyak pasar berusaha menyelamatkan harta benda yang mulai tertimbun reruntuhan material, bangunan, atau gedung.
Jalan-jalan dan lapangan dipenuhi warga yang berupaya menyelamatkan diri dari amukan gempa.
Tangis wanita dan anak-anak membuat suasana menjadi kian galau.
Suasana panik, hiruk-pikuk, kegalauan, dan kegamangan masyarakat saat itu tak ada yang memandu, tak ada yang menjelaskan apa yang sedang dan akan terjadi. Masyarakat pesisir atau mereka yang sedang berekreasi di tepi pantai memiliki pengalaman lain, bahkan terkesan unik.
• Suku Sentinel di Kepulauan Andaman Pernah Selamat dari Tsunami Aceh, Tak Segan Bunuh Orang Asing
Beberapa detik setelah gempa terjadi, mendadak air laut surut bagai tersedot ke tengah samudera.
Banyak ikan menggelepar-gelepar. Warga pesisir dan orang-orang yang berekreasi di hari Minggu itu lalu beramai-ramai menangkapi ikan yang kini kehilangan air.
Keriangan tampak pada wajah orang-Keriangan tampak pada wajah orang-orang ini.
