Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terungkap Firasat Aneh Koki Mie Setan Mulyorejo, Sebelum Kebakaran, 'Sampai Mati Aku di Mie Setan'

Restoran 'Mie Setan' di Dimas Nur Sarifudin adalah satu di antara kelima pekerja resto yang sempat dirawat intensi akibat luka bakar selama dua hari.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Jenazah Dimas saat disemayamkan di rumah duka milik neneknya. Dan Ima, nenek Dimas, hanya meratapi sayu tubuh cucunya itu sesekali menerawang ke langit-langit rumahnya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Restoran 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Surabaya hangus terbakar pukul 22.45 WIB, Jumat (27/12/2019).

Kebakaran di restoran 'Mie Setan' mengakibatkan Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo mengembuskan nafas terakhir keesokan harinya, pukul 06.00 WIB, Sabtu (28/12/2019).

Kemudian dua hari berselang yakni Dimas Nur Syarifudin (20) warga Gubeng meregang nyawa dalam perawatan intensif, sekitar pukul 18.22 WIB, Minggu (30/12/2019).

Dimas Nur Sarifudin menjadi korban meninggal dunia akibat luka bakar ledakan tabung epiji 12 kg.

Ternyata Dimas Nur Sarifudin menjadi satu diantara lima korban luka bakar akibat ledakan tabung elpiji 12 Kg.

Diantaranya, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo. Mustofa Indri (20) warga Mulyorejo, Surabaya. M. Putra Amirul Mu'minin (25) warga Mulyorejo, Surabaya. Dwi Darma Putra (25) warga Gubeng. Dan, Dimas Nur Syarifudin (20) warga Gubeng.

Pria yang berusia 20 tahun itu merupakan warga Mulyorejo.

Dimas Nur Sarifudin adalah satu di antara kelima pekerja resto yang sempat dirawat intensi akibat luka bakar selama dua hari, sejak Jumat (27/12/2019).

Dimas Nur Sarifudin mengembuskan nafas terakhir tepat pukul 18.30 WIB, Minggu (29/12/2019).

Siapa sangka jika, Dimas Nur Sarifudin semasa hidupnya suka mampir ke sebuah warung kopi.

Warung kopi yang kerap kali dikunjungi oleh Dimas Nur Sarifudin adalah warung kopi milik Rini.

Semasa hidupnya, Dimas Nur Sarifudin sangat menyukai kopi pahit.

Rini sempat menangkap beberapa perangai aneh dari pelanggannya itu.

Rini mengungkapkan, Dimas mengaku, kepadanya sangat senang bekerja di tempat Resto 'Mie Setan'.

Menurut pengakuan Rini, Dimas Nur Sarifudin sangat nyaman dan merasa akrab dengan para pegawai yang lain.

Tak jarang, meski waktu shif kerjanya sudah tandas, Dimas Nur Sarifudin kerap meluangkan waktunya membantu teman-temannya yang lain di dalam restoran.

Dimas Nur Sarifudin Jadi Korban Kebakaran Mie Setan Mulyorejo, Dikenal Sosok yang Gemar Kopi Pahit

Mie Setan Mulyorejo Kebakaran, Korban Jiwa Akibat Ledakan Elpiji Restoran Bertambah Jadi 2 Orang

Jenazah Dimas saat disemayamkan di rumah duka milik neneknya. Dan Ima, nenek Dimas, hanya meratapi sayu tubuh cucunya itu sesekali menerawang ke langit-langit rumahnya.
Jenazah Dimas saat disemayamkan di rumah duka milik neneknya. Dan Ima, nenek Dimas, hanya meratapi sayu tubuh cucunya itu sesekali menerawang ke langit-langit rumahnya. (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)

"Kamis malam itu dia ketempatku, tapi enggak beli apa-apa. Dia ngeluh 'bun badanku sakit semua. Saya bilang, 'kerja itu ada liburnya'. Dia 'enggak bun sungkan (malu, red) sama anak-anak," kata Rini saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah duka, Minggu (29/12/2019).

Namun yang tak habis pikir bagi Rini, hari Kamis (26/22/2019) kemarin, seakan Dimas Nur Sarifudin telah berpesan bahwa dirinya akan meninggal di resto tempat dirinya bekerja.

"Dia bilang, 'daripada nganggur saya tak bantu teman, disini sepi'. Saya bilang 'tumben kerja kok betah. Biasanya kan pindah pindah'. Dia 'sampai mati aku di mie setan'. Ternyata meninggal juga," jelasnya.

Refleksi Akhir Tahun 2019 Gerakan Santri Millenial Jatim: Siapkan SDM untuk Kemajuan Indonesia

Tilang Elektronik di Surabaya Mulai Diterapkan Januari 2020, Wali Kota Risma: Mengurangi Kecelakaan

Jumat (27/12/2019) kemarin, setahu Rini, Dimas Nur Sarifudin saat itu mendapat jatah shift kerja pagi.

Artinya, sore hingga malam hari, Dimas Nur Sarifudin bebas tugas.

Dimas Nur Sarifudin telah kembali pulang ke rumah neneknya, Ima yang ditinggali selama ini, pada sore harinya.

Namun aneh, beberapa menit menjelang resto tutup pukul 23.00 WIB, ungkap Rini, Dimas Nur Sarifudin justru berangkat kembali ke resto dengan alasan mengembalikan motor rekan yang dipinjamnya.

"Malam itu kan sempat ketemu mamanya di jembatan ini, mamanya cerita. Dimas mau kemana, 'Sek bun mau antarkan motor sebentar'. Terus dapat kabar ledakan itu," terangnya.

Kabar terjadi kebakaran di resto tempat Dimas Nur Sarifudin bekerja diakuinya mengagetkan warga kampung, termasuk ibu Dimas Nur Sarifudin, Nurul, sekitar pukul 22.45 WIB.

Rini mengungkapkan, Nurul sempat tak percaya jikalau anak pertamanya itu bakal menjadi korban ledakan tabung elpiji berukuran 12 Kg yang diduga bocor.

"Yang ketahuan kan lukanya di tangan aja. Terus dipanggil-panggil, Dimas Dimas, dia mengangguk, ya mamanya menjerit jerit," jelasnya. 

Jenguk Evan Dimas, Menpora: Kondisinya Semakin Baik dan Tidak Sampai Retak

Menpora Khawatir Pilwali Surabaya 2020 Berdampak pada Persiapan Stadion GBT untuk Piala Dunia U-20

Pemilik warung kopi yang bernama Rini mengaku akan sangat merindukan perangai ceria nan manja pelanggannya itu.

Perempuan berusia 58 tahun itu malah tak segan menganggap Dimas Nur Sarifudin laiknya anak sendiri.

Dimas Nur Sarifudin bekerja di resto mie tersebut sebagai juru masak mie olahan kerap dibatasi shif kerja.

Jikalau pekan ini mendapat jatah shift kerja pagi, Dimas Nur Sarifudin akan mengunjungi warkop Rini, selepas waktu Ibadah Sholat Magrib.

Bilamana gilirannya memperoleh jatah shift kerja malam, meskipun warkop sudah tutup, Dimas Nur Sarifudin tetap tak bakal melewatkan waktu berkunjung meskipun waktu telah menunjukkan pukul 00.00 WIB tengah malam.

"Bahkan sampai tidur di tempat ku kalau masuk malam, paginya ya cangkruk sama anakku, kalau warkop tutupkan dibuka sedikit," katanya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah duka, Minggu (29/12/2019).

Rini mengungkapkan minuman kegemaran Dimas Nur Sarifudin yang kerap dipesan sembari menikmati permainan game onlinenya, kopi hitam agak pekat dan pahit.

Dimas Nur Sarifudin hanya berminat kopi racik buatan Rini, dan tidak ada yang lain. Apalagi kopi kemasan sachet yang digunting.

"Kopi hitam pahit, kadang kopi susu. Kalau dibuatkan suamiku enggak mau, 'Pakde itu kalau buat kurang mantab'. Mungkin bojoku buat racikannya kurang banyak. Dia sukanya kopi racik, kalau kopi saschetan enggak mau dia," jelasnya.

Ingat! Tilang Elektronik di Surabaya Akan Diterapkan Mulai Januari 2020

BMKG: Peringatan Dini 3 Hari ke Depan, Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang di Jawa Timur

Sedangkan, jikalau urusan kudapan, ungkap Rini, Dimas Nur Sarifudin terbilang punya selera yang tak biasa soal olahan sayuran kubis.

"Iwak tahu aja dikasih kubis yg banyak. Senangannya dia kan lalapan kubis. Tahunya panas, lalapannya kubis. Kubisnya aku kasih banyak senang dia," terangnya.

Itu soal selera kudapan, lanjut Rini, ada lagi selera soal hal bermusik.

Setelah rasa jenuh merecoki keasyikannya memainkan game online di ponsel pintarnya.

Dimas Nur Sarifudin terkadang berupaya membunuh kejenuhan itu dengan bernyanyi, karaoke.

"Biasanya dia minta karaoke. Kan warkopku ada karaokenya. Dia suka lagunya Anji sama Virgoun yang banyak tatonya gemuk. Lagu melo melo, galau galau," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam membenarkan, korban jiwa dalam insiden ledakan tabung elpiji di resto tersebut, pada Jumat (27/12/2019) kemarin, bertambah menjadi dua orang.

"Ini barusan masuk informasinya Iya meninggal satu lagi," ungkapnya saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (29/12/2019).

Dimas Nur Sarifudin merupakan korban yang mengalami luka bakar boleh dikatakan parah seperti Alansya, hingga keduanya sempat dirawat di ruangan khusus.

"Kan memang yg parah 2 itu, yang dirawat di ruang khusus. Jadi kemarin 1 orang meninggal, ini ketambahan 1 orang lagi," jelasnya.

Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam belum bisa memastikan separah apa luka korban hingga meregang nyawa.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpunnya, luka bakar yang dialami keduanya mencapai 80 persen.

"Ya mungkin penjelasan medis karena kan dia menghirup waktu ledakan, apa itu gasnya," terangnya.

GOR Delta Sidoarjo Kian Mempercantik Diri, Disparpora Pasang Pagar Besi Berbentuk Orang Berlari

Mie Setan Mulyorejo Terbakar, Korban Jiwa Akibat Ledakan Elpiji Restoran Bertambah Jadi 2 Orang

"Sesak nafasnya dari itu ya. Tapi kita kan belum pasti, tapi dugaannya ya luka 80 persen itu," pungkasnya.

Sebelumnya, lima orang pegawai restoran 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Mulyorejo, Surabaya mengalami luka bakar akibat sebuah tabung elpiji berukuran 12 Kg meledak, pukul 22.30 WIB, Jumat (28/12/2019) kemarin.

Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam mengungkapkan, kelima korban menderita luka bakar.

Mereka sempat dievakuasi menggunakan sebuah mobil pikap milik warga setempat menuju ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Terus sama anggota saya dengan cepat di bawa ke RS Unair," katanya pada awakmedia di lokasi, Jumat (28/12/2019).

Informasi terbaru yang dihimpunnya, ungkap Enny, dua orang korban saat ini telah dipindah ke ruangan perawatan khusus. Mereka bernama Alansya Aji Wardana (31) dan Dimas Nur Sarifudin (20).

VIRAL Jawaban Prajurit TNI Ditanya Panglima Alasan Jadi Marinir, Hadi Tjajanto Syok, Disambut Tawa

Tragedi Bercinta Berujung Tragis, Organ Vital Pria Menghitam hingga Kesakitan, Sebabnya Tak Sengaja

 

 

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved