Hujan Deras Bikin Tebing Kali Lahar Longsor, Ancam 13 Rumah Warga di Kota Blitar
Hujan Deras Bikin Tebing Kali Lahar Longsor, Ancam 13 Rumah Warga di Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
Hujan Deras Bikin Tebing Kali Lahar Longsor, Ancam 13 Rumah Warga di Kota Blitar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tebing Kali Lahar di Jl Raung, Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, longsor saat terjadi hujan deras, Rabu (1/1/2020) malam.
Kondisi longsor itu mengancam bangunan rumah milik 13 kepala keluarga (KK) yang berada di atas tebing.
"Kejadiannya kemarin malam saat hujan deras. Terdengar suara gemuruh seperti tanah bergerak," kata Sri Winarsih (36), Kamis (2/1/2020).
• Gandeng Warga Sosialisasi Anti Politik Uang, Bawaslu Kota Blitar Bentuk 5 Kampung Anti Money Politic
• Mobil Ertiga Jungkir Balik Seusai Tabrak Motor Lalu Terseret di Blitar, ABG 17 Tahun Tewas Seketika
• Dua Proyek Fisik Kota Blitar Tidak Selesai Tepat Waktu, Ini Jumlah Denda yang Harus Dibayar Rekanan
Rumah Sri Winarsih berada persis di samping tebing sungai yang longsor.
Jarak bangunan rumah Sri dengan tebing sungai hanya sekitar 1,5 meter. Jarak antara bangunan rumah dan tebing sungai itu dipakai untuk jalan masuk.
Selain rumah Sri, di sepanjang tebing sungai itu berdiri 12 rumah milik warga lainnya. Sejumlah rumah itu rawan terseret longsor.
"Sering longsor, tapi sedikit-sedikit. Saat hujan deras, tanahnya ambrol tergerus air," ujarnya.
Sri sebenarnya cemas saat musim hujan datang. Dia selalu was-was saat hujan deras mengguyur di lingkungannya. Dia khawatir tebing sungai longsor dan bangunan rumahnya ikut ambrol.
"Kalau musim hujan selalu khawatir terjadi longsor, tidur tidak nyenyak," katanya.
Petugas dari Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) dan Polres Blitar Kota langsung melakukan penanganan darurat di tebing yang longsor itu.
Petugas memasang anyaman bambu (sesek) dan karung berisi pasir untuk menahan tebing agar tidak longsor lagi.
Polres Blitar Kota juga memasang garis polisi di lokasi tebing yang longsor. "Panjang tebing yang longsor sekitar 20 meter dengan kedalaman sekitar 15 meter," kata Kepala Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar Hakim Sisworo.
Hakim mengatakan ada dua titik tanah longsor saat terjadi hujan deras, Rabu (1/1/2020) malam. Dua titik longsor itu semua berada di aliran Kali Lahar di Kecamatan Kepanjenkidul.
"Satu titik lagi di Jl Arjuna juga masuk Kelurahan Kepanjenlor dan berada di aliran Kali Lahar. Di Jl Arjuna ada dua rumah yang terancam longsor, kalau di Jl Raung ada 13 rumah yang terancam," katanya.
Dikatakannya, Pemkot Blitar sudah memperingatkan warga yang tinggal di aliran Kali Lahar untuk waspada saat terjadi hujan deras.
Dia meminta warga untuk mengungsi kalau curah hujan tinggi.
Pengamat UPT Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jatim perwakilan Blitar, Suyono mengatakan akan melaporkan peristiwa longsor itu ke provinsi.
Menurutnya, aliran Kali Lahar sebenarnya masuk wilayah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Kami akan membuat laporan ke provinsi untuk tindak lanjut penanganan. Sebenarnya Kali Lahar wewenangnya di BBWS, termasuk pembangunan plengsengan juga menjadi wewenang BBWS," katanya.
Dikatakannya, sejumlah bangunan rumah yang berada di tebing sungai sebenarnya ilegal. Bangunan rumah itu menempati tanah di sempadan sungai. "Rumah-rumah itu termasuk bangunan liar, mereka sudah lama berdiri di lokasi. Penertibannya sebenarnya juga wewenang BBWS," ujarnya.