Penyebab Banjir dan Tanah Longsor di Jawa Timur karena Curah Hujan Ekstrem
Intensitas curah hujan yang tinggi sejak malam Tahun Baru mengakibatkan sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami banjir dan tanah longsor.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Intensitas curah hujan yang tinggi dan ekstrem sejak malam Tahun Baru mengakibatkan sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur sejumlah wilayah yang mengalami bencana di antaranya adalah Kabupaten Jember yaitu mengalami tanah longsor.
Adapun Kabupaten Blitar dihadapkan dengan banjir dan tanah longsor.
Tak hanya itu pohon tumbang juga terjadi di sejumlah wilayah seperti Tuban, dan banjir merendam ruang kelas sekolah dan rumah warga juga terjadi di Kabupaten Tulungagung.
Selain itu di Madiun juga terjadi longsor dan menimpa satu rumah.
• Awal Tahun 2020, Pengunjung Kebun Binatang Surabaya Capai 60 Ribu Orang, Didominasi Keluarga
• Libur Tahun Baru 2020, Kebun Binatang Surabaya Diserbu 63 Ribu Pengunjung
Karena itu, meski dalam kegiatan ibadah umroh, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tetap memantau perkembangan kondisi alam di Jawa Timur.
Khofifah Indar Parawansa meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk cepat serta tanggap dan respon atasi bencana.
"Saya sudah meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi segala hal yang disebabkan akibat bencana dengan menyiagakan tim selama 24 jam penuh," kata Khofifah, Kamis (2/12/2019).
• Ingat! Tilang Elektronik di Surabaya Akan Diterapkan Mulai Januari 2020
• Gadis Remaja 15 Tahun Tewas Tabrak Tumpukan Pasir, Terpental 8 m hingga Terbentur Tiang Telepon
Hal ini dikatakan Khofifah penting mengingat kondisi cuaca yang ekstrim terutama curah hujan tinggi serta angin kencang. Sehingga beberapa daerah di Jatim berpotensi banjir dan rawan longsor.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sangat berperan langsung dalam hal tanggap bencana yaitu BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Dinas PU.
Sedangkan, intansi lain yang juga terkait yakni TNI, Polri, SAR, PMI, Basarnas, serta Kementrian PU yang ada di wilayah Jawa Timur serta segenap relawan kebencanaan.
"Meskipun saat ini masih dalam suasana libur tahun baru, saya minta semua OPD segera menyiapkan antisipasi jika ada daerah-daerah yang terdeteksi rawan terjadi bencana," ungkap mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Tak hanya itu, Khofifah meminta Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak bersama jajaran terkait dan instansi vertikal lainnya untuk terus berkoordinasi dan menyiapkan penanganan kebencanaan dengan cepat.
Menurutnya, kesiapsiagaan dan kecepatan penanganan kebencanaan ini tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat.
• BREAKING NEWS: Pria Tak Dikenal Tewas Berlumuran Darah di Depan Warkop Krian Sidoarjo
• Sopir Diduga Ngantuk, Mobil Toyota Kijang Innova Tabrak Pembatas Gerbang Tol Jombang-Mojokerto
"Saya harap pak Wagub (Emil Elestianto Dardak) bisa memimpin langsung untuk mengantisipasi segala hal yang bisa dilakukan untuk penanganan kebencanaan," harap Khofifah Indar Parawansa