Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Kriminal Jatim

KILAS KRIMINAL JATIM: Kakek Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Surabaya hingga Dua Pria Tua Aju Jotos

Kakek di Surabaya ditemukan tewas tanpa busana hingga dua pria adu jotos gegara teguran tak digubris.

Editor: Pipin Tri Anjani
indiatoday
Ilustrasi jenazah - KILAS KRIMINAL JATIM: Kakek Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Surabaya hingga Dua Pria Tua Aju Jotos. 

KILAS KRIMINAL JATIM - Kakek di Surabaya ditemukan tewas tanpa busana hingga dua pria adu jotos gegara teguran tak digubris.

TRIBUNJATIM.COM - Berikut sekilas berita kilas kriminal Jatim, Sabtu (4/1/2019):

1. Kakek ini Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Aliran Kali Dawir Surabaya Menuju ke Laut

Petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah kakek 72 tahun dari endapan lumpur aliran sungai Kali Dawir Surabaya.
Petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah kakek 72 tahun dari endapan lumpur aliran sungai Kali Dawir Surabaya. (Surya/Firman Rachmanudin)

Seorang kakek berusia 72 tahun ditemukan dalam kondisi tewas terbaring di aliran Kali Dawir, Jalan Bulak Banteng Surabaya, Sabtu (4/1/2020) pagi.

Jenazah kakek malang itu pertama kali ditemukan warga tanpa busana berada di antara endapan lumpur aliran sungai.

Sukirman, seorang saksi menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, pada hari Kamis (2/1/2020) warga sempat melihat seorang laki-laki mengenakan sarung tanpa baju atasan berjalan di sekitaran tanggul dari arah selatan menuju utara sekitar pukul 17.30 WIB.

"Sempat dilarang karena utara itu sudah laut. Tapi tidak menghiraukan dan terus berjalan diatas tanggul," katanya kepada Tribunjatim.com.

Penemuan jenazah itu kemudian dilaporkan warga ke comand centre untuk ditindak lanjuti.

Kanit Reskrim Polsek Kenjeran, Iptu Evan Andi mengatakan, jika pihaknya telah mendapat identitas korban yang ditemukan tewas dalam saluran air menuju ke laut itu.

Dugaan sementara, korban hanyut ketika terbawa arus air sungai di Kali Dawir saat berjalan di atas tanggul sungai tersebut.

"Dugaan sementara memang terhanyut. Tidak ada tanda kekerasan dalam tubuh korban. Sesuai dengan keterangan anaknya, korban memang mengalami gangguan daya ingat atau pikun," ujar Evan kepada Tribunjatim.com, Sabtu (4/1/2020).

Korban tersebut diketahui bernama Hasan, warga Dukuh Bulak Banteng Surabaya.

Saat ini jenazah korban sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan, usai dibawa ke rumah sakit RSUD Dr Soetomo Surabaya.

2. Driver Ojol Tak Terima Dipukul Pemuda Surabaya, 'Wadul' ke Puluhan Rekannya Datangi Polsek Tegalsari

Dua pengendara motor yang terlibat laka lantas di jalan Pandigiling hingga berujung pada pemukulan bersepakat damai, Jumat (3/1/2020).
Dua pengendara motor yang terlibat laka lantas di jalan Pandigiling hingga berujung pada pemukulan bersepakat damai, Jumat (3/1/2020). (SURYA/FIRMAN RACHMANUDIN)

Dua sepeda motor beradu di jalan Pandegiling tepat di depan Hotel Himalaya Surabaya, Jumat (3/1/2020).

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB antara seorang pengendara ojek online dengan pengendara motor lainnya.

Kecelakaan itu bermula saat motor yang dikendarai oleh Christian Farel (18) warga Ploso Timur Surabaya melintas dari arah Timur hendak berbelok arah ke kanan dengan menyalakan lampu sein.

Saat berbelok, muncul kendaraan yang dikendarai pengemudi ojek online bernama Irdhela Tegar Perdhana (21) warga Kebonsari Surabaya dari arah barat tak dapat menguasai laju kendaraannya hingga menabrak motor Christian.

Keduanya pun tersungkur.

Setelah bangkit, kedua pengendara tersebut langsung adu mulut.

Tak ada yang mau mengalah, Christian yang merasa sudah pasang lampu sein emosi dan melakukan pemukulan terhadap Tegar.

"Anggota lantas kemudian mendatangi TKP setelah ada informasi kecelakaan. Kemudian keduanya beserta motornya dibawa ke Mapolsek untuk dimibtai keterangan," terang Kapolsek Tegalsari, Kompol Rendy Surya Adhitama, Jumat (3/1/2020).

Setelah di polsek, Tegar dan Christian diinterogasi oleh unit Reskrim karena adanya informasi pemukulan.

Pada saat bersamaan, baik Tegar maupun Christian kemudian mengaku jika dirinya sedang emosi hingga terlibat pemukulan.

Keduanya pun menyadari dan bersepakat untuk menyudahi persoalan tersebut dengan membuat surat pernyataan damai.

"Kami antarkan ke unit Binmas untuk penyelesaian preemtif dan preventif karena keduanya sama-sama menyadari jika bersalah dan khilaf saat tersulut emosi," tambah Rendy.

Meski sudah berdamai, tanpa disadari sekitar 75 orang driver ojek online tiba-tiba mendatangi Polsek Tegalsari.

Rupanya, mereka datang karena Tegar sempat mengirimkan pesan melalui grup whatsapp tentang kejadian yang menimpanya.

"Kami kemudian jelaskan kepada puluhan driver ojek online tersebut, saudara Tegar dan saudara Christian pun juga menjelaskan hingga akhirnya semua memahami dan kemudian berangsur kembali beraktivitas meninggalkan mapolsek. Jadi tidak ada itu polsek di demo. Hanya kesalahpahaman saja," tandas Rendy.

3. 'Rayuan' Guru Spiritual Buat Ibu Tua di Malang Kurung 4 Anak Gadis Bertahun-tahun?1 Orang Dulu Kabur

Apakah 'Rayuan' Guru Spiritual Buat Ibu Tua di Malang Kurung 4 Anak Gadis Bertahun-tahun?
Apakah 'Rayuan' Guru Spiritual Buat Ibu Tua di Malang Kurung 4 Anak Gadis Bertahun-tahun? (DOK/Polsek Pakis)

Penyebab ibu di Malang kurung empat anak gadisnya bertahun-tahun masih misteri.

Namun, informasi menyebutkan soal adanya peran seorang guru spiritual.

Satu anak ibu tua di Malang itu diketahui pernah kabur.

Seperti diketahui, kasus ibu di Malang kurung empat anak gadisnya selama bertahun-tahun menghebohkan warga.

Ibu yang mengurung anak perempuannya hingga ada yang berumur 45 tahun itu adalah Artimunah (62).

Artimunah merupakan warga Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Keempat anak kandung Artimunah masing-masing bernama Asminiwati (45), Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36).

Semua anak Artimunah tersebut tidak bekerja dan berjenis kelamin perempuan.

Sedangkan Artiminah hanya berprofesi sebagai juru masak.

Artimunah hidup hanya dengan empat orang anaknya, setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.

Baca selengkapnya

4. Dua Pria Tua Surabaya Cekcok Berujung Adu Jotos Gegara Teguran Tak Digubris, Begini Nasibnya Kini

Bambang (50) warga Petemon Surabaya saat digiring ke Mapolsek Genteng.
Bambang (50) warga Petemon Surabaya saat digiring ke Mapolsek Genteng. (ISTIMEWA)

Karena mabuk minuman keras, dua pria paruh baya terlibat cekcok hingga berujung perkelahian di sebuah restoran bernama Makassar Jalan Kayon Surabaya, Jumat (3/1/2020).

Perkelahian itu dipicu tak terimanya pelaku bernama Bambang (50) warga Petemon Surabaya yang juga merupakan juru parkir di restoran tersebut ketika korban bernama Setiyono (53) warga Sidoyoso III Surabaya melewatinya sambil memperlihatkan kemaluannya.

Saat itu, Bambang tengah duduk bersama teman perempuannya, sedangkan Setiyono yang sudah mabuk hendak buang air kecil di toilet.

Melihat kelakuan itu, Bambang menegur Setiyono namun tak digubris.

Setelah Setiyono selesai buang air kecil, Bambang kembali menegurnya hingga terjadi cek-cok di antara keduanya.

"Karena dalam pengaruh miras, perkelahian pun tak terhindarkan. Korban yang mabuk berat dipukuli beberapa kali oleh pelaku," beber Kanit Reskrim Polsek Genteng, Ipda Agus, Sabtu (4/1/2020).

Karena tak kuasa melawan, korban langsung melarikan diri ke belakang restoran dan meminta pertolongan.

"Anggota patroli kami melewati lokasi dan kebetulan melihat situasi kerumunan. Akhirnya kami amankan baik pelaku dan korban ke Mapolsek," tambahnya.

Akibat perbuatannya itu, Bambang kini harus mendekam ditahanan Mapolsek Genteng.

Sementara itu, Setiyono mengalami luka robek pada bagian bibir dan lebam di pipi serta mata kirinya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved