Pemilik Kedai Kopi di Kota Malang Keluhkan Kualitas Biji Kopi Arabica dan Robusta Turun
Biji kopi yang dihasilkan dari petani mengalami penurunan kualitas sehingga mengurangi cita rasa minuman kopi yang dihasilkan.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemilik kedai kopi di Kota Malang beberapa hari ini mengeluh.
Pasalnya, biji kopi yang dihasilkan dari petani mengalami penurunan kualitas sehingga mengurangi cita rasa minuman kopi yang dihasilkan.
Salah satunya adalah pemilik kedai kopi Hai Coffee and Snack yang berada di Jalan Bondowoso, Kecamatan Klojen Kota Malang, Laksono Budiarto.
Laksono Budiarto mengatakan, kualitas penurunan biji kopi disebabkan akibat hujan yang terus mengguyur Kota Malang.
• Jenazah Suami Istri Tertimpa Pohon Tumbang Disemayamkan di Adi Jasa, Tinggalkan 2 Anak Masih Sekolah
• Pohon Tumbang Timpa Mobil Ertiga di Balongbendo Sidoarjo, Pengemudi Terluka
"Dan hal ini tidak hanya dialami saya saja, para pemilik kedai kopi lainnya pun juga mengalami hal serupa. Sehingga akhirnya mau tidak mau kita harus mencari dan memilah biji kopi yang bagus langsung ke petaninya. Biasanya kita langsung mengambil biji kopi ke petani yang ada di lereng Gunung Semeru dan Arjuno seperti di daerah Karangploso, Bumiaji, Dampit dan Ampel Gading," ujar Laksono Budiarto kepada TribunJatim.com, Senin (6/1/2020).
• Libur Natal dan Tahun Baru, PT KAI Daop 8 Surabaya Angkut 837.588 Penumpang
• Kunjungan Wisata Mancanegara ke Jawa Timur Turun, BPS: Tak Berdampak pada Okupansi Hotel Berbintang
Laksono Budiarto menjelaskan, tidaklah mudah mencari biji kopi yang bagus karena kualitas biji kopi baru terlihat ketika dilakukan roasting (pemanggangan biji kopi).
"Pada saat roasting itu akhirnya baru tahu apakah biji kopi itu sudah matang atau mentah. Kalau memang mentah terpaksa harus disingkirkan karena rasa kopinya nanti menjadi tidak enak," jelasnya.
Akibat penurunan kualitas tersebut, mau tidak mau pihaknya harus mengurangi stok di kedai kopinya.
Pada tahun 2019, pihaknya bisa mengambil biji kopi jenis robusta sekitar 200 kg dan arabica sebanyak 100 kg.
Namun, ketika biji kopi yang dihasilkan dari petani mengalami penurunan kualitas, pemilik kedai kopi di Kota Malang hanya mengambil biji kopi jenis robusta 100 kg dan arabica 70 kg dari petani.
Bilamana pemilik kedai kopi di Kota Malang mengambil biji kopi terlalu banyak, mereka takut jika berakhir dengan kondisi rugi.
"Namun akibat kualitas yang turun, mungkin di tahun ini kita hanya dapat mengambil biji kopi dari petani jenis robusta 100 kg dan arabica 70 kg. Kalau ambil terlalu banyak, takutnya justru kita nantinya yang merugi," terangnya.
Laksono Budiarto menuturkan, untuk saat ini harga biji kopi di Kota Malang mengalami kenaikan harga meski tidak terlalu seberapa.
"Saat ini harga biji kopi robusta harganya Rp. 40 ribu per kg sedangkan jenis arabica Rp. 80 ribu. Kalau tahun lalu untuk robusta Rp. 35 ribu dan untuk arabicanya Rp. 75 ribu," tandasnya.
• Siaga Hadapi Bencana Banjir, Polresta Malang Kota Siapkan Satu Posko Tanggap Bencana
• Melihat Wujud Terkini Areal Jogging Track Hutan Mangrove Wonorejo yang Instagramble