Polda Jatim Cokok Pengedar Uang Dolar Palsu di Surabaya, Teman Pelaku Diburu Petugas
Pria asal Jember berinisial MY (56) pengedar uang palsu mata uang dolar Amerika (USD), diringkus Anggota Ditreskrimum Polda Jatim.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pria asal Jember berinisial MY (56) pengedar uang palsu mata uang dolar Amerika (USD), diringkus Anggota Ditreskrimum Polda Jatim.
MY terbukti mengedarkan sejumlah uang palsu USD pecahan 100 Dolar sejumlah 1000 lembar, dengan nilai rupiah sekitar Rp 1 Miliar.
Menurut Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie, pelaku menjalankan praktiknya secara berkomplot.
Hal itu ditengarai dari peran pelaku yang hanya sebatas mengedarkan, dan tidak ikut mencetak uang palsu tersebut.
"Dia cuma ngambil dari orang lain, bukan yang cetak uang," katanya pada awakmedia di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (6/1/2020).
Saat ini, ungkap Andrias, sedang mengejar seorang pelaku lain, seorang perempuan berinisial ST yang diketahui berdomisili di Solo, Jateng.
• Pengedar Uang Palsu Dolar Dibekuk Polda Jatim, Nominal Barang Bukti Tembus Rp 1 Miliar
• Turut Berbela Sungkawa, Presiden Joko Widodo Kirim Karangan Bunga ke Rumah Duka Mendiang Ria Irawan
• BREAKING NEWS - Polrestabes Surabaya Bongkar Penipuan Properti Syariah di Surabaya
ST merupakan satu diantara jaringan pengedar uang palsu tersebut.
"Kami masih dalami, dan sedang kejar tersangka lain," jelasnya.
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Oki Ahadian Purwono mengatakan, pihaknya masih belum bisa mengungkap peran ST dalam jaringan pengedaran uang palsu mata uang USD.
Pasalnya, proses pengejaran terhadap ST masih terus dilakukan oleh personelnya.
Namun yang jelas, ungkap Oki, hubungan MY dengan ST hanya sebatas rekan sejawat.
"Kami masih dalami, apakah ST yang cetak? Peredarannya kemana? Hubungan MY dengan ST ya teman kerja aja," kata Oki.
Sementara itu, MY seraya menundukkan kepala yang terbungkus kerpus warna hitam tampak berupaya menghindari sorotan lensa kamera awakmedia.
Kendati dicecar pertanyaan oleh awakmedia, MY terbilang irit bicara.
Saking iritnya dia bicara beberapa jawaban yang diucapkannya lirih terbilang muskil.
Ia mengaku tidak memiliki motif apapun soal perbuatannya mengedarkan uang palsu itu.
"Iya belum diedarkan. Belum tahu. Gak ada motif," tuturnya, lirih melalui pengeras suara.