Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apakah Potensi Indonesia Jadi Juru Damai Atasi Konflik Iran-Amerika yang Memanas Akan Berpengaruh?

Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan (DK) PBB Non Permanen memiliki potensi untuk menjadi juru damai.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase Foto: Twitter dan Wikimedia
Bagaimana Donald Trump bisa izinkan Militer AS bunuh pemimpin pasukan Quds, Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Indonesia memiliki peran penting dalam menjadi juru damai konflik Amerika Serikat dan Iran.

Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan (DK) PBB Non Permanen memiliki potensi untuk menjadi juru damai.

Dosen Hubungan Internasional FISIP Unair Surabaya, Irfa Puspitasari mengatakan, posisi Indonesia di Dewan Keamanan PBB cukup penting.

"Sebagai salah satu anggota Non Permanen DK PBB, pendapat Indonesia akan dipertimbangkan oleh negara lain terutama negara yang berkonflik," kata Irfa, Rabu (8/1/2020).

Potensi Eskalasi Konflik Iran-Amerika Serikat dan Peluang Indonesia Jadi Juru Damai

Dibobol Maling, Kedai Kopi di Malang Rugi Rp 90 Juta, Mesin Grinder dan Espresso Raib

Namun, lanjut Irfa, Indonesia di Dewan Keamanan PBB ini akan dihadapkan pada beberapa pilihan.

Pilihan terkait keberpihakkan Indonesia pada dua negara akan berpengaruh terhadap perannya dalam penyelesaian konflik.

"Dengan Indonesia masuk Dewan Keamanan PBB ini akan lebih bagus kalau Indonesia bisa netral. Tidak condong ke salah satu pihak," ujar Irfa.

Terbukti Edarkan Kosmetik Ilegal, Ibu Cantik Ini Hanya Divonis Hukuman Percobaan Selama 1 Tahun

Waspada DBD, Ini yang Disarankan Dinas Kesehatan Kota Malang, Lebih Penting untuk Mencegah

Irfa Puspitasari Dosen Hubungan Internasional FISIP Unair
Irfa Puspitasari Dosen Hubungan Internasional FISIP Unair (ISTIMEWA)

Meski begitu, Irfa mengatakan, Indonesia harus terus memantau perkembangan konflik antara Amerika Serikat dan Iran saat ini.

Kemudian Irfa mengatakan beberapa hal yang bisa dilakukan Indonesia sebagai juru damai dalam konflik.

Pertama, Indonesia harus memastikan posisinya dalam konflik. Mengenai keberpihakan atau netral.

Kedua, Indonesia bisa mendorong reformasi pasukan perdamaian di negara-negara konflik.

"Jadi negara-negara harus lebih serius memperbaiki tindakan-tindakan kemanusiaan," kata Irfa.

Bentuk tindakan tersebut bisa dilakukan dengan upaya dukungan melalui PBB maupun NGO.

Sensasi Menyantap Hidangan Pasta Kocok di Dalam Gelas ala Lumer Pasta Royal Plaza Surabaya

TRIBUNWIKI - 3 Trik Mengendarai Motor Matic Dalam Segala Kondisi Agar Motor Tetap Awet

Ketiga, Indonesia sebagai anggota DK PBB juga bisa membantu untuk mendorong negara-negara dalam peace keeping. "Supaya perang tidak sampai meletus," katanya.

Ditanyai soal kemungkinan Indonesia menjadi mediasi untuk mendamaikan dua negara berkonflik, Irfa mengaku akan sulit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved