3 Cara Mengobati Anak Kecanduan Main Gadget Menurut Psikiater RSUD Dr Soetomo, Simak Penjelasannya
Berikut tiga cara mengobati anak kecanduan main gadget menurut psikiater RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Cara ini, kata Yunias, mengembalikan kebiasaan anak saat sebelum mengenal gawai.
"Dalam hal ini, anak bisa diajarkan bahwa terus menerus bermain gawai sampai lupa waktu, tidak menyelesaikan masalah," ungkap Yunias.
Selain itu, terapi ini dapat dilakukan dengan cara mengubah kebiasaan bermain gawai dengan membaca buku atau berdiskusi.
• Arumi Bachsin Ingatkan Bahaya Gadget pada Tumbuh Kembang Anak, Sebut Penggunaan Harus Sesuai Porsi

Ketiga, orang tua harus menjadi contoh.
Yunias menceritakan, beberapa kali orang tua datang kepadanya dengan keluhan anaknya kecanduan bermain gawai.
"Namun, saya melihat orangtuanya juga terus-terusan membuka handphone mereka. Ketika diberi tahu, mereka beralasan kalau ada pesan penting yang harus dibuka," kata Yunias.
Padahal, mengubah kebiasaan anak dalam bermain gawai juga harus didukung kebiasaan orang tua juga.

"Orangtua tidak bisa menyuruh anak berhenti bermain gawai kalau mereka sendiri masih terlihat terus memegang gawai setiap saat. Anak juga mencontoh kebiasaan orang tua," kata Yunias.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ada beberapa gejala yang bisa menunjukkan bahwa anak kecanduan bermain gawai.
"Di antaranya yakni anak mudah tersinggung dan menggunakan banyak waktunya untuk bermain gawai. Selain itu, tugas sekolah mereka juga sering terbengkalai," ungkap Yunias.
• 5 Tips Mengasuh Anak Tanpa Amarah dan Emosi, Ciptakan Waktu Berkualitas dengan Sang Buah Hati
Tak sampai di situ, gejala lain seperti mengisolasi diri dari komunitas sosial dan lebih memilih bermain gawai juga bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai.
"Tanda lainnya yakni anak menjadi rewel jika tidak diberi izin bermain gawai. Bahkan ada yang sampai marah dan memukul jika keinginannya itu tidak terpenuhi," tandas Yunias. (Christine Ayu Nurchayanti)