Momen Kemesraan Politik Mantan Ketua Timses Jokowi-Prabowo di Jatim Jelang Pilkada Surabaya

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Bakal Calon Walikota Surabaya, Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin mendaftar di partai Gerindra sebagai Bakal Calon Wali Kota Surabaya.

Melalui Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) Gerindra Surabaya, Sabtu (11/1/2020) Machfud Arifin bahkan ikut menyampaikan visi dan misi di hadapan kader Gerindra.

Menariknya, Machfud Arifin tak memungkiri bahwa pada pemilu 2019 lalu, pihaknya memang sempat berseberangan dengan Gerindra.

Bahkan, Machfud Arifin menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin di Jawa Timur.

Di kubu rival, Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga diketuai oleh Soepriyatno yang juga menjabat Ketua DPD Gerindra Jawa Timur.

Menariknya, pada acara Rakercabsus Gerindra Surabaya, baik Machfud Arifin maupun Soepriyatno menunjukkan keakraban.

Bahkan, mereka saling sanjung dan memberikan dukungan pada pencalonan Pilwali Surabaya 2020.

• Aplikasi MeMiles Jadi Sarana Investasi Bodong, Member Ngeluh Sering Trouble: Tak Terdaftar di Google

• UPDATE Investasi Bodong Memiles, Polisi Ungkap Ahli Akupuntur Dokter Eva, Rayu 264 Ribu Member?

Menurut Machfud Arifin, perbedaaan politik telah selesai.

Sekarang, sudah saatnya bersatu.

”Pada pemilu lalu saya berhadapan dengan Pak Pri. Namun, itu sudah selesai. Apalagi, Pak Prabowo juga sudah menjadi Menhan (Menteri Pertahanan),” katanya.

Dikonfirmasi seusai pemaparan visi dan misi, Machfud Arifin menyebut, pihaknya taka ada persiapan khusus pada pemaparan kali ini.

• Cuitan Denny Siregar Soal Kasus Reynhard Sinaga Tuai Sorotan, Pengamat: Menyinggung Marga Lain

• Cuma 2 Menit Pencuri Gasak Motor Suzuki Satria dan HP, Wajah Pelaku Terekam Jelas di CCTV

Sebab, Gerindra baginya telah menjadi keluarga besar.

”Tidak ada persiapan khusus. Saya dengan Pak Pri dan Gerindra sudah seperti keluarga,” kata Machfud Arifin.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga menegaskan, bahwa untuk membangun suatu negara lebih maju dan hebat, harus mengutamakan persatuan.

”Kalau mau berdaya saing, salah satunya dalam bindag ekonomi, maka harus satu. Perbedaan politik biasa, namun kalau sudah selesai, bahu membahu membangun negeri ini. Kalau masih menyisakan (perbedaan politik) itu, itu pemikiran sempit,” kata Machfud Arifin.