Tuduh Bupati Jombang Intervensi Dugaan Asusila Putra Kiai, 800 Warga Shiddiqiyyah Demo di Alun-alun
Protes pernyatan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, 800 orang, warga Thoriqoh Shiddiqiyyah demo di depan Alun-alun Jombang.
Penulis: Sutono | Editor: Hefty Suud
Ditanya mengapa tersangka MSA dua kali tidak memenuhi panggilan polisi, Soleh enggan memberikan komentar panjang lebar.

• Upayakan Lulusan SMA dan SMK Siap Kerja, Kepala Dindik Jatim Sarankan Pemetan Sejak Kelas 10
• Atasi 10 Ribu Pelanggan Terdampak Krisis Air Bersih, PDAM Kota Malang Terapkan Rekayasa Hidrolik
Namun dia tetap menyangkal atau menampik semua tudingan yang mengarah ke putra 'mursyid' Thoriqoh Shiddiqiyyah dan pengasuh Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Waton Minal Iman Shiddiqiyyah tersebut.
"Soal proses hukum, kami tidak bisa berikan klarifikasi lebih jauh, bukan wewenang saya. Namun itu menurut kami ada upaya pencemaran nama baik dan menjatuhkan nama Shiddiqiyyah," ungkapnya.
Asisten I Sekdakab Jombang Anwar mengatakan, seluruh aspirasi itu telah diterima dan akan disampaikan ke Bupati Mundjidah Wahab.
• Semaraknya Batik Chic Sambut Imlek, Paduan Batik dan Motif Khas Peranakan Hasilkan Busana Unik
• GEGER Warga di Sumenep Temukan Ular Sanca 3 Meter & Kobra, Muncul di Saluran Irigasi Pasca Hujan
"Bupati tengah di Jakarta ada tugas lain, wakil bupati juga ada kegiatan dan sekda ada rapat. Namun semua aspirasi sudah kami terima dan akan kami sampaikan," terang Anwar.
Diberitakan beberapa kali, kasus dugaan pencabulan seksual MSA mencuat setelah dilaporkan oleh santriwatiny, NA asal Jawa Tengah ke Polres Jombang, November 2019.
Polisi lantas menyelidiki hingga akhirnya menetapkan MSA sebagai tersangka.
Namun, sampai saat ini tersangka belum diperiksa lantaran dua kali tak memenuhi panggilan polisi, tanpa alasan jelas.
Perkembangan terbaru, Rabu (15/1/2020) penanganan perkara asusila dengan tersangka MSA (39) diambil alih oleh Ditreskrimum Polda Jawa Timur. (Sutono)