Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswa Bunuh Begal di Malang

Disebut untuk Membina Siswa Malang Bunuh Begal, LKSA Darul Aitam:Tak Ada Metode Khusus Pembinaan ABH

Konsep program pembiasaan dan pendekatan sengaja digunakan untuk membina Anak Berhadapan Hukum (ABH).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Salah satu anak yang dibina di LKSA Darul Aitam yang beralamat di Jalan Raya Klakah RT 1 RW 1 Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang saat melakukan kegiatan bersih bersih kamar. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dalam sidang tuntutan kasus pelajar SMA yang membunuh begal, ZA disebutkan sebuah nama Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Aitam.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut ZA untuk menjalani pembinaan selama satu tahun di (LKSA) Darul Aitam.

Lantas bagaimana pola pembinaan yang diterapkan di (LKSA) Darul Aitam?

Tidak ada metode khusus dalam melakukan pembinaan kepada Anak Berhadapan Hukum (ABH) di LKSA Darul Aitam yang beralamat di Jalan Raya Klakah RT 1 RW 1 Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

"Disini tidak sama sekali memakai metode khusus dalam membina Anak Berhadapan Hukum (ABH). Hanya memakai konsep program pembiasaan dan pendekatan," ujar pengurus harian LKSA Darul Aitam, Surono kepada TribunJatim.com, Rabu (22/1/2020).

Konsep program pembiasaan dan pendekatan sengaja digunakan untuk membina Anak Berhadapan Hukum (ABH).

BREAKING NEWS Desainer Adjie Notonegoro Datang ke Polda Jatim, Akui Jadi Member MeMiles: Saya Korban

Desainer Adjie Notonegoro Tanam Investasi Rp 150 Juta di PT Kam and Kam Lewat Aplikasi Memiles

"Jadi program tersebut adalah mengajak anak untuk shalat berjamaah, mengaji dan melafalkan ayat suci Al Quran lalu melakukan pendekatan dengan memberikan berbagai nasihat positif agar anak tidak kembali melakukan perilaku negatifnya," ungkap Surono.

Dan melalui cara tersebut, banyak Anak Berhadapan Hukum (ABH) yang dibina di tempat tersebut menjadi baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kenal dengan Direktur Perusahaan, Desainer Adjie Notonegoro Ikhlas Rp 150 Juta Melayang ke Memiles

Banyak Partai Rekomendasikan Machfud Arifin, Gus Hans: Selamat, Tapi Pilkada Belum Selesai

"Alhamdulillah kalau kita persentase kan, kesuksesan pembinaan dengan cara itu mencapai 60 persen," kata Surono.

Surono menambahkan, bahwa cara pembinaan itu juga tidak serta merta dapat berhasil.

Bahkan, Surono pun mengakui, bahwa ada beberapa anak yang gagal dibina dengan cara tersebut.

"Memang sebenarnya yang membuat anak menjadi baik dan berkeinginan untuk menjalani cara pembinaan tersebut adalah dari kemauan sang anak itu sendiri. Kalau tanpa didukung dari keinginan sang anak itu sendiri bisa dipastikan cukup sulit untuk melakukan pembinaan," pungkas Surono.

DPRD Surabaya Sayangkan Polemik Pungutan Non Pribumi di Bangkingan: Lurah Harus Sadar Kewenangannya

Cucu Soeharto Datangi Polda Jatim Diam-Diam Lewat Pintu Lain, Sengaja Hindari Wartawan?

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved