Harga Cabai Rawit di Gresik Melonjak Naik, Beberapa Kebutuhan Pokok Alami Penurunan Harga
Ketersediaan terbatas dan musim hujan, harga cabai di Gresik melonjak naik di awal tahun 2020 ini.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
Laporan Watawan TribunJatim.com, Sugiyono
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Harga kebutuhan pokok di Gresik pada awal tahun masih melonjak naik. Kini, harga cabai rawit, tembus Rp 69.714 perkilogram.
Cabai rawit melonjak naik karena ketersediaan terbatas dan cuaca, Senin (27/1/2020).
Kepala Dinas UMKM, Perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag), Kabupaten Gresik, Agus Budiono mengatakan, harga cabai meningkat karena ketersediaan terbatas dan cuaca musim hujan. Sehingga, harga cabai meningkat.
• Menteri Agraria : Jaminan Sertifikat Tanah untuk Pinjaman di Bank Naik
• Mengenal Kapal Selam Alugoro, Alutsista Buatan Anak Negeri dengan Teknologi Berkelas Dunia
Seperti harga cabai rawit, seharga Rp 69,714 perkilogram, harga sebelumnya hanya Rp 65,286. Sehingga, ada kenikan sekitar Rp 4,429 perkilogram.
Untuk cabai besar tetap stabil diharga Rp 63,571 perkilogram.
Sementara untuk harga beras premium masih stabil yaitu Rp 12,643 perkilogram.
Sedangkan harga beras medium turun harga dari Rp 11,000 per-kilo gram menjadi Rp 10,857 per-kilo gram.
• Askot Surabaya Beri Kursus Wasit C-3 Selama Sepekan, Dibekali Teori dan Praktik
• Makin Kompak Seusai TC di Yogyakarta, Bayu Nugroho Ingin Pembuktian Saat Uji Coba Lawan Sabah FA
Begitu juga dengan harga beras biasa juga stabil pada harga Rp 9,857 perkilogram.
Untuk harga minyak goreng kemasan Rp 12,286 per-liter naik menjadi Rp 12,357 per-liter.
Sedangkan untuk harga minyak goreng curah hanya Rp 12,214 per-liter, naik menjadi Rp 12,286 per-liter.
• Tanggapi Viral Virus Corona Masuk Jatim, Emil Dardak: Jangan Panik, Belum Ada Coronavirus di Jatim
• Kebutuhan Satelit Daerah USO, Bisa Dicukupi dari Kapasitas yang Bakal Tersedia
Sedangkan gula pasir turun dari Rp 13.000 perkilogram turun menjadi Rp 12,714 per-kilo gram.
Melihat data kebutuhan pokok yang naik dan turun tersebut, Agus mengatakan, karena banyaknya permintaan masyarakat dan stok terbatas saat musim tertentu.
"Misalnya, di musim hujan, harga cabai mahal, karena stok cabai kurang karena terkena hujan," imbuhnya.
Penulis: Sugiyono
Editor: Heftys Suud