Curhat Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan, Liburan Berubah Kengerian, Bahas Bantuan dari Pemerintah
Inilah cerita Sapriadi, berlibur ke Wuhan berubah menjadi mengerikan setelah ia tak bisa keluar dan terjebak di kota mematikan tersebut.
TRIBUNJATIM.COM - Nasib WNI (Warga Negara Indonesia) yang saat ini berada di China terus di-update.
Informasi terbaru ada beberapa mahasiswa Aceh yang terjebak di kota pusat virus Corona yang mematikan.
Seorang mahasiswa bernama Sapriadi (20), menceritakan pengalamannya berada di kota tersebut.
• Diduga Idap Virus Corona, TKW Diisolasi di RSUD Sidoarjo, Dokter Kuak Kondisinya, Pasien Nangis
• VIRAL Video Pawang Ular di Kalbar Atraksi & Tawa Riang Digigit King Kobra Berkali-kali, Ending Pilu
Cerita dibagikan Sapriadi kepada Serambinews.com (27/1/2020), simak berikut:
Sapriadi (20) diketahui sebagai mahasiswa asal Desa Gaseu, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat yang saat ini ikut terjebak di Kota Wuhan, China.
Sapriadi bercerita bahwa sebenarnya, ia dan rekan hanya ingin singgah.
Ia memiliki agenda berlibur ke Wuhan bersama rekan-rekannya.

Sapriadi merupakan Mahasiswa Aceh di China sedang menempuh kuliah Jilin International Studies University (JiSU ) di Changchun China.
Namun tidak disangka otoritas setempat menutup semua jalur akses transportasi ke luar kota menyusul munculnya virus corona di daerah itu yang menyebabkannya tidak bisa kemana-mana saat ini.
Sapriadi, mahasiswa asal Aceh Barat dari Kota Wuhan, China kepada Serambinews.com, Senin (27/1/2020) dini hari mengatakan, saat ini ia berada di Kota Wuhan.
Dirinya dan rekan-rekannya hanya bisa beraktivitas di kamar dan di rumah saja saat ini.
Hal itu dikarenakan otoritas China yang mengeluarkan larangan untuk tetap berada di rumah masing-masing.
• Nasib Wanita Kabur di Pernikahan karena Mertua Datang, Kasus Pernah Viral, Hidup Kini Sosialita
“Niat saya pertama ke Wuhan untuk liburan saja, tapi pada akhirnya saya tidak bisa ke mana mana lagi, dan untuk sementara saya hanya bisa menentap di Wuhan, karna semua akses transportasi di tutup."
"Jadi kami hanya bisa berdiam di kamar,” ungkap Sapriadi salah satu dari 12 mahasiswa yang terjebak di Kota Wuhan saat ini.
Jadi total mahasiswa Aceh di China sekarang ada 27 orang, 12 di antaranya yang terjebak di kota wuhan, termasuk saya sendiri yang terjebak Wuhan.
Dijelaskan Sapriadi, pada 14 Januari 2020 yang lalu Sapriadi berangkat dari Jilin ke Kota Shanghai, dan pada 20 Januari ia bersama dua temannya kembali berangkat dari Shanghai ke Kota Wuhan.
“Niat saya di Wuhan hanya sebentar saja, sebab pada Kamis (23/1/2020) saya sudah memesan tiket untuk berangkat ke Beijing, namun sehari sebelumnya saya mendapat kabar dari pihak maskapai, bahwa tiket saya di cancel, karena adanya wabah virus Corona,” jelas Sapriadi.

Ia menambahkan, saat ini ia bersama dengan rekan-rekannya hanya bisa beraktivitas di kamar saja dengan para mahasiswa lainnya asal Aceh.
Sebenarnya, SApriadi dan rekan-rekan berharap agar bisa keluar dari kota mematikan itu.
Menyusul wabah virus corona yang menakutkan dan terus menerus meluas.
“Saya bersama teman-teman Mahasiswa lainnya, berharap kepada Pemerintah Indonesia, Gubernur Aceh, Bupati dan Wali Kota untuk memikirkan nasip kami saat ini di Wuhan, bagai mana caranya agar kami harus bisa keluar dari sini, sebab virus mematikan itu terus meluas teriveksi saat ini,” pinta Sapriadi, dikutip TribunJatim.com dari Serambinews, (28/1/2020).
• VIRAL VIDEO Dokter Emosi karena Banyak Korban Virus Corona, Suara Bergetar: Kita Tidak Perlu Hidup?

Kondisi yang kian mencekam disertai rasa takut kini terus menghantuai di penduduk Kota Wuhan, semua aktifitas terhenti menyusul menculnya virus yang mematikan itu.
Sehingga membuat penduduk di daerah setempat ingin meninggalkan daerah itu.
Namun, hingga Minggu (26/1/2020) mereka belum dapat meninggalkan daerah tersebut, sebab semua akses transportasi masih ditutup oleh pihak otoritas setempat.
“Alhamdulillah stock makanan untuk saat ini sudah cukup, karna baru tadi Minggu (26/1/2020) Jam 17:14 sore dari pihak Pemerintah Aceh telah memberi bantuan darurat kepada Mahasiswa Aceh di Wuhan sebanyak 12 orang berupa uang tunai Rp 50 juta,” ujar Sapriadi.
• Tanggapi Viral Virus Corona Masuk Jatim, Emil Dardak: Jangan Panik, Belum Ada Coronavirus di Jatim

Ada juga cerita Mahasiswa Indonesia lain di Wuhan yakni Rio Alfi.
Ia menyampaikan kondisi terakhir para WNI dan kondisi kota terkini.
Hal itu diungkapkan Rio melalui tayangan video yang diunggap di akun Youtube Kompas TV, Minggu (26/1/2020).
Rio mengatakan, seluruh transportasi umum seperti kereta listrik dan bus sudah berhenti beroperasi.
Otoritas setempat juga meminta penduduk tak keluar rumah jika tidak ada urusan mendesak.

"Sudah tiga hari Wuhan di-knocked down. Transportasi umum sudah ditutup. Baik kereta, bus, dan subway dihentikan untuk sementara waktu. Kabar terakhir yang saya terima di Wuhan mulai besok tidak bisa menggunakan kereta listrik lagi," kata Rio.
Ia menambahkan, saat ini musim dingin sedang berlangsung di Wuhan.
Masyarakat setempat baru saja selesai merayakan tahun baru China (imlek).
Melalui tayangan video Rio, kondisi kota Wuhan sangat sepi.
• VIRAL VIDEO Influencer Makan Katak Hidup-hidup di Tengah Heboh Virus Corona, Waktu Perekaman Terkuak

Hampir tak ada orang lalu lalang di jalan-jalan besar kota.
Pusat perbelanjaan pun sunyi dan hanya dikunjungi satu atau dua orang.
Rio menambahkan, otoritas setempat juga meminta para penduduk dan mahasiswa di Wuhan tak keluar rumah serta asrama dan berdiam diri di kamar.
Mereka diminta menjauhi tempat yang ramai dikunjungi orang agar tak terjangkit virus corona.
"Jadi aktivitas mungkin dilakukan dengan jalan kaki. Sampai saat ini belum ada kepastian sampai kapan Wuhan ditutup. Belum ada info terbaru baik dari KBRI maupun pemerintah China sendiri," lanjut dia.
• VIRAL Kisah Hidup Tukang Parkir Pasca Nikah, Dulu Gangguan Jiwa Kini 2 Anaknya Calon Prajurit TNI AL
Virus corona Wuhan atau corona virus baru n-CoV 2019 meluas dengan begitu cepat.
Tak lama setelah kasus tersebut terkonfirmasi ditemukan di Wuhan, China, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.
Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini bisa menyebabkan kematian.

Melalui unggahan @safetravel.kemlu, salah satu akun resmi milik Kementerian Luar Negeri RI, tanggal 25 Januari 2020, imbauan disampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi WNI yang berada atau berencana mengunjungi Hong Kong dan negara-negara yang telah terdampak.
Selain itu, diimbau juga untuk mengikuti perkembangan virus ini, menghindari tempat dan kota asal virus, tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam, atau sesak napas.
Hingga Selasa pagi, Pemerintah China menyatakan korban meninggal mencapai 107 orang dengan lebih dari 2.600 orang yang terinfeksi.
• VIRAL VIDEO Mantan Bupati Dilempari Kotoran Babi oleh Pemuda, Mobil Dihadang, Kasus Sama Terulang