Waspada Virus Corona, Public Safety Centre di RSUD dr Iskak Tulungagung Jadi Ujung Tombak Pelayanan
Waspada Virus Corona, Public Safety Centre di RSUD dr Iskak Tulungagung Jadi Ujung Tombak Pelayanan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Waspada Virus Corona, Public Safety Centre di RSUD dr Iskak Tulungagung Jadi Ujung Tombak Pelayanan
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinkes Tulungagung mengumpulkan para pemangku kepentingan kesehatan, untuk mengantisipasi penyebab virus corona.
Langkah ini sebagai antisipasi tingginya warga Tulungagung yang bepergian ke luar negeri, termasuk para pekerja migran.
Koordinasi ini diikuti 32 kepala Puskesmas, 32 dokter Puskesmas, 13 direktur rumah sakit dan 31 pimpinan klinik serta perwakilan IDI Tulungagung.
• Hujan Disertai Angin Kencang Merusak Puluhan Rumah Warga di Kecamatan Pakel Tulungagung
• Dua Tersangka Pembalakan Sonokeling Dipindah ke Lapas Kelas IIB Tulungagung, Satu ASN Ikut Terseret?
• Sejak Awal Januari, Polisi Tulungagung Ringkus 35 Orang Tersangka Narkoba, 4 di Antaranya Pengedar
Seluruh pemangku kepentingan kesehatan ini menyatukan pemahaman, alur penanganan terduga yang terjangkit virus corona.
Public Safety Centre (PSC) yang berpusat di RSUD dr Iskak akan menjadi ujung tombak.
"Segera lokalisir suspect (terduga) dan lekas rujuk ke RSUD dr Iskak," terang Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung dr Kasil Rokhmad.
Lanjut dr Kasil, setiap temuan wajib dikoordinasikan dengan PSC untuk penanganan medianya.
Selain itu juga wajib dilaporkan ke Puskesmas setempat agar diteruskan ke Dinkes.
Dinkes yang kemudian melakukan survei bersama Puskesmas, untuk mengetahui riwayat perjalanan dan riwayat kontak terduga.
"Temuan suspect di rumah sakit swasta juga berlaku ketentuan yang sama," ujar Kasil.
Sementara PSC akan membawa terduga ke RSUD dr Iskak, yang telah menyiagakan ruang isolasi.
Dokter Kasil juga menegaskan, semua pihak yang terlibat dalam penanganan terduga pasien virus corona menahan diri, agar tidak "ember" (menyebarkan berita).
Sebab jika kabar keberadaan suspect diketahui publik, bisa memicu kegelisahan publik.
"Jangan ember, apalagi sampai divideokan dan diviralkan," tegas Kasil.
Lebih jauh dr Kasil mengingatkan, semua pihak harus waspada.
Sebab jika ada satu kasus saja tak tertangani, maka akan menyebabkan penularan yang luas.
Kewaspadaan perlu ditingkatkan, agar setiap temuan suspect lekas dilokalisasi.
Penulis : David Yohanes
Editor : Sudarma Adi