Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kantor Pertanahan Tulungagung Antarkan Langsung Sertifikat PTSL ke Rumah Warga yang Sepuh dan Sakit

Kantor Pertanahan Kabupaten Tulungagung membuat terobosan dengan mengantarkan sertifikat produk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ke warga.

Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
ISTIMEWA
Kepala Kantor Pertanahan Tulungagung, Eko Jauhari saat menemui warga yang sudah tua, untuk mengantarkan sertifikat tanah yang sudah jadi. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kantor Pertanahan Kabupaten Tulungagung membuat terobosan dengan mengantarkan sertifikat produk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) langsung ke warga.

Langkah ini sebagai antisipasi kondisi warga yang tidak memungkinkan untuk datang dan mengambil sertifikat.

“Misalnya ada warga yang sepuh, yang sakit dan tidak meninggalkan ranjang, atau yang mengalami disabilitas. Sertifikatnya akan kami antar,” ujar Kepala Kantor Pertanahan Tulungagung, Eko Jauhari, Senin (3/2/2020).

Sebenarnya pengambilan sertifikat tidak harus yang bersangkutan, bisa juga lewat kuasa.

Namun prosesnya lebih lama, karena harus membuat berita acara, dengan pengantar dari kepala desa.

Proses ini juga memberikan tugas tambahan bagi petugas di Kantor Pertanahan.

“Untuk memudahkan warga yang memang berhalangan, akhirnya kami putuskan untuk mengantar kepada warga langsung. Jadi kami yang datang, sehingga warga yang berhalangan tidak perlu repot,” sambung Eko Jauhari.

Tahun 2019 Kantor Pertanahan Tulungagung dibebani target 32.000 sertifikat lewat PTSL dan terealisasi 98,5 persen atau 31.500 lebih.

Dari jumlah sertifikat yang jadi, 60 persen di antaranya sudah dibagi.

Eko Jauhari menargetkan, seluruh sertifikat program PTSL 2019 selesai dibagikan awal Maret 2020.

Hotman Paris Kenang Gus Sholah: Saya Satu-satunya Batak yang Diberi Gelar Gus sama Beliau

Barang Bukti dari Dua Pengedar Narkoba di Malang, Mulai 1,66 Gram Sabu hingga 87.800 Pil Double L

Kepala Kantor Pertanahan Tulungagung, Eko Jauhari saat menemui warga yang sudah tua, untuk mengantarkan sertifikat tanah yang sudah jadi.
Kepala Kantor Pertanahan Tulungagung, Eko Jauhari saat menemui warga yang sudah tua, untuk mengantarkan sertifikat tanah yang sudah jadi. (ISTIMEWA)

Pesan Terakhir Gus Sholah kepada Wali Kota Malang Sebelum Meninggal Dunia

Tergiur Upah Rp 200.000, Tukang Ojek Ponorogo Malah Kehilangan Motor di Pasar Ngemplak Tulungagung

Misi Kemanusiaan Jemput WNI di Wuhan: Batik Air akan Sterilkan Airbus 330-300CEO Sesuai Prosedur

“Kemarin sengaja kami bagi sedikit demi sedikit, untuk memancing warga lain yang belum ikut PTSL. Karena rugi kalau sampai program ini tidak dimanfaatkan,” sambung Eko Jauhari.

Sementara untuk tahun 2020, Kantor Pertanahan Tulungagung dibebani target 36.000 sertifikat lewat PTSL.

Sedangkan, jumlah desa yang ikut turun dari 36 desa di tahun lalu menjadi 22 desa.

Menurut Eko Jauhari, pihaknya memang ingin jumlah desa yang ikut lebih sedikit, agar bisa lebih fokus.

“Lebih baik desanya sedikit, tapi petak tanahnya banyak. Dari pada desanya banyak, tapi yang ikut hanya sedikit,” tegas Eko.

Karena proses pendataan sudah dimulai dari tahun-tahun sebelumnya, sebagian sertifikat hasil PTSL 2020 sudah dibagikan awal bulan Mei 2020.

Eko Jauhari optimistis semakin hari antusiasme warga semakin tinggi untuk ikut PTSL.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Nyatakan Pesawat Batik Air yang Menjemput WNI di Wuhan Telah Steril

Pesawat Batik Air untuk Jemput WNI di Wuhan Jalani Pembersihan Khusus dan Dinyatakan Steril oleh KKP

Repotnya Polres Lamongan Tangkap 9 Pengedar Narkoba, Sampai Ada yang Sembunyikan Sabu di Atas Plafon

Kepala Kantor Pertanahan Tulungagung, Eko Jauhari saat menemui warga yang sudah tua, untuk mengantarkan sertifikat tanah yang sudah jadi.
Kepala Kantor Pertanahan Tulungagung, Eko Jauhari saat menemui warga yang sudah tua, untuk mengantarkan sertifikat tanah yang sudah jadi. (ISTIMEWA)

Sebab semakin banyak bukti, jika program ini memang nyata memberikan sertifikat dengan segala kemudahannya.

“Program ini memudahkan masyarakat, menghindari sengkete kepemilikan, tidak mungkin ada sertifikat ganda dan menata sertifikat lama yang belum menggunakan koordinat,” papar Eko Jauhari.

Kantor Pertanahan Tulungagung juga aktif melakukan sosialisasi, terutama lewat pertunjukan wayang kulit di desa-desa.

Saat ini wayang kulit adalah pertunjukan populer di Tulungagung dan selalu dibanjiri penonton.

Saat itulah Eko Jauhari memanfaatkan untuk memperkenalkan PTSL, dan memberi iming-iming warga untuk ikut program ini.

“Bukan kami yang nanggap wayangnya. Biasanya kalau ada acara di desa, seperti bersih desa kami numpang di sana,” katanya.

Dari 642.930 bidang tanah yang terdata dan punya pipil pajak, baru 201.634 bidang yang sudah tersertifikasi atau sekitar 31,36 persen.

Sementara Kantor Pertanahan Kabupaten Tulungagung menargetkan, tahun 2024 seluruh bidang tanah sudah tersertifikasi seluruhnya.

Target ini lebih cepat satu tahun, dari target nasional tahun 2025.

Penulis: David Yohanes

Editor: Elma Gloria Stevani

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved