Terpopuler
TERPOPULER JATIM: Sebab Kecelakaan Maut Rombongan SMA Islam di Blitar hingga Daftar Korban
TERPOPULER JATIM: Sebab kecelakaan maut rombongan SMA Islam di Blitar hingga daftar korban.
Satlantas Polres Blitar Kota menduga kecelakaan maut antara mobil Isuzu Elf dan mobil pikap L 300 di Jalan Raya Desa Pikatan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, karena kelalaian sopir mobil elf.
Sopir mobil elf, Ahsin Reza Zaenal, diduga memaksakan menyalip kendaraan di depannya padahal kondisi tidak memungkinkan.
Akibatnya, mobil elf yang mengangkut rombongan siswa SMA Islam kehilangan kendali oleng ke kanan menabrak mobil pikap dari arah berlawanan.
• VIRAL Potret Wajah & Tangan Petugas Medis Layu dan Luka-luka Kerja Keras Tangani Pasien Virus Corona
"Dari hasil olah TKP, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena kelalaian sopir mobil elf," kata Kanit Laka Satlantas Polres Blitar Kota Ipda Dodit Prasetyo, Senin (3/2/2020).
Dodit menjelaskan berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, mobil elf melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur ke barat.
Sampai di lokasi, sopir mobil elf berusaha menyalip sepeda motor di depannya dari arah sama.
4. Lihat di TV Putrinya dari China Sudah Tiba di Indonesia, Ayah di Lamongan: Senang, Cemas Masih Ada

Ratusan warga negara Indonesia yang berada di Wuhan, China, sudah tiba di Indonesia, Minggu (2/2/2020).
Salah satunya adalah Ayu Winda, warga Lamongan, Jawa Timur, yang merupakan mahasiswa program study S2 di Central China Normal University (CCNU).
Kendati sudah tiba di Tanah Air, Ayu Winda belum bisa langsung ke kampung halaman, sebab ia harus terlebih dulu menjalani masa karantia.
Untuk sementara, Ayu Winda, Humaidi Sahid, dan Ramesti Ardita Cahyani tidak bisa langsung pulang ke rumah berkumpul dengan kedua orang tuanya.
• 45 Butir Pengamalan 5 Sila Pancasila yang Biasa Keluar di Soal TWK SKD CPNS 2019
Orang tua Ayu Winda, Sartono, ditemui TribunJatim.com, Minggu (2/2/2020), malam ini di rumahnya, di Jalan HOS Cokroaminoto, Ngaglik Timur, Lamongan, Kecamatan Lamongan, mengaku senang anaknya sudah bisa dievakuasi oleh pemerintah Indonesia.
"Alhamdulillah senang, tapi kecemasan masih ada. Karena masih observasi," katanya.