Gegara Unik dan Punya Banyak Manfaat, Buah Markisa Jadi Ikon Kampung Kembang Kuning I Surabaya
Punya banyak manfaat, unik dan bernilai ekonomis, Kampung Kembang Kuning I RT 8 RW 9 Surabaya jadikan buah markisa sebagai ikon kampung.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
Untuk perawatan, Wiji mencari referensi di internet. Selama ini, lahan menjadi hambatan untuk mengembangkan budidaya markisa di kampung tersebut.
"Untuk menghasilkan buah yang bagus, medianya harus langsung ke tanah. Sejauh ini, kami masih memanfaatkan pot. Kecuali di sini yang sudah ditanam langsung di tanah tanpa menggunakan pot," katanya sambil menunjuk sepetak tanah di samping rumahnya.
• Rayakan 70 Tahun Indonesia - Prancis, Le Concert Impromptu Hibur Tamu dengan Pentas Kuintet
• Pemkot Bakal Segera Tambah Fasilitas Penunjang Taman di Surabaya
Penggunaan pot, ia melanjutkan, karena memang keterbatasan lahan. Warga pun mengakalinya dengan memakai pot dengan diameter yang besar.
Melalui budidaya markisa tersebut, Wiji berharap kampungnya bisa lebih dikenal dan warga bisa lebih bangga.
"Semoga juga warga semakin tergerak untuk ikut menanam dan merawat markisa. Buah ini memiliki banyak manfaat. Kalau panen, biasanya warga mengolah buahnya jadi wedang," tuturnya.
Anita Rahmalinda, Ketua RT 8 RW 9 Kembang Kuning I Surabaya menyampaikan, ia bangga dengan julukan 'Kampung Markisa' yang melekat pada kampungnya.
"Setidaknya kami membutuhkan waktu lebih dari satu tahun sampai markisanya berbuah. Sebelumnya kan nanamnya tanaman hias seperti pucuk merah. Kemudian kami beralih ke tanaman produktif, yakni markisa," kata Anita.
Ia melanjutkan, markisa pun kini telah menjadi produk unggulan Kampung Kembang Kuning I.
"Kalau kampung mengunggulkan sinom, misalnya, kan sudah biasa. Oleh karena itu kami pilih sesuatu yang unik untuk jadi ciri khas kampung," ungkap Anita.
Markisa, lanjutnya, juga memiliki banyak manfaat. Ketika kurang fit seperti akan flu, mengonsumsi wedang markisa dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar.
"Semoga ke depannya kami bisa mengembangkan potensi kampung, termasuk markisa. Saya juga berharap apa yang kami lakukan bisa mengubah image Kembang Kuning yang dulu dinilai negatif, menjadi positif," tandasnya.
Penulis: Christine Ayu
Editor: Heftys Suud