Jelajah Jejak Sekolah Chung Hua Jember, Tempat Menimba Ilmu Arsitek RS Khusus Coronavirus di Wuhan
Nama Sekolah Chung Hua tiba-tiba muncul ke permukaan seiring beredarnya informasi Prof Huang Xiqiu, arsitek rumah sakit khusus virus Corona.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
Lalu seperti apakah Sekolah Chung Hua?
• Sosok Arsitek RS Khusus Pasien Coronavirus di Wuhan, Kelahiran Jember dan Pernah Tinggal di Pecinan
"Kalau sekolahnya sudah tutup, di tahun 1966. Sekolahnya itu ada di Lanasan, sekarang jadi Pertokoan Mutiara," ujar Iwan.
Sekolah Chung Hua memang pernah berdiri di lokasi tersebut.
Sekolah itu berdiri di tahun 1910, dan tutup di tahun 1966.
Sekolah itu menjadi tempat belajar etnis Tionghoa di Jember.
Muridnya berasal dari sejumlah daerah di Jember.
"Muridnya itu semuanya mencapai 2.000 orang," tutur Iwan yang masih memiliki ingatan tajam di usianya 81 tahun.

Mengutip hasil penelitian Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Dr Retno Winarni MHum, saat pertama kali didirikan Sekolah Chung Hua bertempat di rumah sewa sederhana.
Yakni di jalan Lanasan kawasan Kampung Tengah. Jalan itu sekarang bernama Jl Diponegoro, Jember.
Lokasi sekolah juga sudah menjadi kawasan Pertokoan Mutiara.
Chung Hua School berorientasi pada negeri Tiongkok sehingga terpampang lambing-lambang Republik Tiongkok di sekolah tersebut.
Pada masa akhir Pemerintahan Hindia Belanda hingga masa pendudukan Jepang, Chung Hua School hanya
menyediakan jenjang pendidikan yu er yen (frobelschool/taman kanak-kanak) dan Siao xie (sekolah rendah).
Pendirian Chung Hua School bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Tionghoa keturunan yang berorientasi pada tanah leluhur yang pada masa itu mengalami euphoria menjelang lahirnya Republik Tiongkok.

Tujuan utama pendirian Chung Hua School untuk mendidik dan menumbuhkan semangat bela negara, mendidik keturunan Tionghoa dengan murah hati (biaya rendah) serta bervisi untuk menyebarluaskan
pendidikan Tionghoa di Jember.
Untuk mencapai tujuan itu kegiatan belajar dilaksanakan dengan menitikberatkan pada pendidikan moral siswa, mengedepankan pengembangan pola fikir, mengarahkan siswa memiliki pandangan hidup yang benar, sehingga menekankan pada ilmu praktis bukan teoritik.