Kisah Heroik Bripka Lucky, Polisi di Malang yang Gagalkan Aksi Bunuh Diri
Aksi heroik baru saja ditunjukkan oleh seorang anggota Babinkamtibmas Polsek Klojen, Malang Kota bernama Lucky Rahadianto.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aksi heroik baru saja ditunjukkan oleh seorang anggota Babinkamtibmas Polsek Klojen, Kota Malang bernama Bripka Lucky Rahadianto.
Polisi berpangkat Bripka itu menggagalkan aksi bunuh diri yang ingin dilakukan oleh BE, warga asal Magetan.
aksi heroik yang dilakukan Bripka Lucky berawal saat dia memberikan ceramah antisipasi bullying di depan siswa pada Jumat (7/2). Tiba-tiba, tombol panic button di handphone Lucky berdering.
“Firasat saya langsung nggak enak. Lalu ada yang menelpon ternyata ada orang mencoba bunuh diri,” cerita Lucky, Sabtu (8/2/2020).
Tanpa pikir panjang, Lucky langsung mengakhiri ceramahnya dan bergerak ke lokasi kejadian. Pria 35 tahun itu pun kaget ketika melihat BE telah memegang pisau di dalam kamarnya.
“Gorden kamar korban kan dibuka. Jadi saya bisa melihat jelas. Dia pegang pisau dan berniat mengiris tangannya,” katanya kepada Tribunjatim.com.
Saat Lucky tiba, beberapa warga sudah mengerubungi rumah indekos yang dihuni oleh BE. Petugas ambulance juga telah bersiap apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Lucky kala itu juga merasa panik. Melihat orang mencoba bunuh diri, juga baru pertama kali dia alami.
Ayah dua anak ini kemudian mengajak BE berbicara dari hati ke hati. Dalam video yang tersebar, Lucky mengatakan bunuh diri bukanlah jalan untuk menyelesaikan masalah.
• Awas Rawan Longsor! Terbaru BPBD Update Peta Geologi Daerah Rawan Bencana Alam di Mojokerto
• BREAKING NEWS - Ibu Muda Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Jalan Tambak Wedi Surabaya
• Wali Kota Surabaya Maafkan Penghinanya, Polisi Benarkan Risma Cabut Laporan Zikria Dzatil
“Saya juga waktu itu panik. Korban menodongkan pisau kepada saya. Seolah bilang bahwa jangan ikut-ikut. Gitu,” ucapnya kepada Tribunjatim.com.
Lucky lantas mendobrak kamar dengan dua kali tendangan. Setelah pintu terbuka, Lucky kembali mengatakan bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah.
“Setelah itu korban kemudian melepaskan pisaunya. Ketika dia lengah, saat itulah saya ambil pisau tersebut,” tutur dia mengingat.
Lucky sangat bersyukur bisa menyelamatkan BE. Meski saat itu, dia tidak tahu apa yang sedang diderita oleh pria 22 tahun itu.
“Yang saya lihat waktu itu korban menangis. Di tubuhnya ada selang kecil. Waktu itu saya baru tahu, kalau korban ternyata sakit,” ujar alumnus sekolah polisi angkatan 2003 ini.
Dapat apresiasi dari Kapolresta