Pria Pasuruan Jual Istri
MOTIF Pria Pasuruan Jual Istri, Video 'Main' Bareng 4 Lelaki Disebar, Fakta Setahun Lalu Lebih Parah
Berikut fakta-fakta terbaru yang harus disimak terkait kasus suami jual istri demi lunasi hutang kepada para sahabatnya
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Pengakuan Sang Istri
Jika versi pemeriksaan terhadap tersangka kasus suami jual istri, Moch Sabik Setiyawan (28) warga Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, ada dua alasan.
Yakni, karena ekonomi dan kedua karena ingin mencari sensasi seksual.
Nah, pengakuan Pria Pasuruan Jual Istri ini berbanding terbalik dengan pengakuan korban terhadap pihak kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan terhadap korban, versinya berbeda.
"Tidak ada yang ingin merasakan sensasi kepuasan berhubungan seksual. Korban memastikan ini adalah ini untuk uang dan membayar utang," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Slamet Santoso.

Slamet, sapaan akrabnya, menjelaskan, motifnya murni karena ekonomi.
"Uangnya biasanya diterima sama tersangka. Korban tidak merasakannya. Jadi, setelah teman tersangka berhubungan badan, uangnya langsung dibawa tersangka," jelas dia.
Dijelaskan korban, nominalnya tidak terlalu besar.
Biasanya Rp 50.000 sekali berhubungan, terkadang juga bisa kurang dari itu.
Bahkan, kata Kasat, korban sempat mengaku jika dirinya ini dijual untuk membayar utang suaminya.
Jadi, suaminya pernah punya utang kecil Rp 20.000, Rp 25.000 dan sejenisnya.
Jika ditotal, utang suaminya hanya Rp 100.000.
Karena tidak punya uang, akhirnya tersangka membayar utangnya dengan istrinya.
"Saya lupa temannya yang berinisial siapa. Tapi memang ada, untuk bayar utang akhirnya istrinya disuruh membayarnya dengan berhubungan badan itu dan akhirnya utangnya lunas," jelasnya.